Sejarah Angpao dalam Perayaan Imlek

Posted: 31 Jan 2022from: EditorLast updated : 31 Jan 2022

Tanggal 1 Februari 2022 merupakan Tahun Baru Imlek yang dirayakan oleh warga Tionghoa. Nah dalam setiap tradisinya, para anak-anak muda biasanya sudah tidak sabar menanti Angpao yang diberikan oleh mereka yang sudah menikah atau para orang tua. Lantas bagaimana sebenarnya sejarah Angpao dan mengapa Imlek tidak bisa lepas dari Angpao?

 

Imlek tidak dapat dilepaskan dengan warna merah dan juga Angpao. Walaupun di beberapa tempat, ada juga yang menggelar Barongsai, alias naga berwarna merah yang melakukan atraksi akrobatik. Warna merah sendiri dalam tradisi imlek melambangkan keberuntungan.

 

Sehingga diharapkan dalam setiap pergantian tahunnya, masyarakat selalu diliputi keberuntungan dalam segala hal. Selain itu, warga merah juga bisa digunakan untuk mengusir roh jahat. Sehingga warga Tionghoa banyak yang mengenakan warna merah saat perayaan Imlek.

 

Lantas bagaimana dengan Angpao? Nah Angpao sendiri juga identik dengan amplop berwarna merah. Corak yang terdapat dalam Angpao disesuaikan dengan lambang tahun yang akan berjalan. Untuk tahun baru ini disebut sebagai Tahun Macan Air. Sehingga, corak yang ada di depan Angpao biasanya bertemakan Macan.

 

Sejarah Angpao

 

Tradisi pemberian Angpao sudah berjalan cukup lama. Dilansir dari berbagai sumber, tradisi pemberian Angpao sudah ada sejak zaman Dinasti Xia dan Dinasti Shang yang sudah ada sebelum Masehi.

 

Dulu Angpao hanyalah kertas merah yang isinya koin. Saat pemberian Angpai, anak-anak dan juga anak muda yang belum menikah diberikan saat pagi hari saat kumpul keluarga atau saat malam sebelum perayaan Imlek. Dalam pemberian Angpao, uang yang diberikan tidak boleh memiliki angka 4.

 

Karena dalam pelafalan bahasa mandarin, angka empat (shi) memiliki arti “mati. Nah Angpao sendiri terdiri dari dua suku kata, yakni Ang yang berarti merah dan pao yang bermakna amplop.

 

Pemberian Angpao bukanlah sekedar memberikan sejumlah uang kepada kerabat, melainkan ada harapan yang dicurahkan pada penerimanya agar si penerima senantiasa diberi rejeki dan keberuntungan yang melimpah.

 

Jika menilik kebelakang pada zaman Dinasti tepatnya, Angpao dikenal sebagai ya sui qian yang artinya koin untuk mengusir roh jahat. Ya, dulu ketika uang masih banyak beredar dalam bentuk koin, sehingga dalam Angpao koin yang diberikan diikat dengan benang merah.

 

Selain angka empat, dalam tradisi China Angpao juga dilarang keras untuk diisi dengan uang bernilai ganjil. Pasalnya, bilangan ganjil identik dengan pemakaman.

 

Nikmati kemudahan akses pendanaan di Finpedia


Kamu yang saat ini membutuhkan dana cepat untuk ragam kebutuhan, bisa mengakses Finpedia.id. Katalog finansial itu menyediakan ragam produk keuangan dari lembaga perbankan, pembiayaan maupun peer to peer lending.

 

Mulai dari kartu kredit, kredit tanpa agunan, pinjaman modal usaha, pinjaman instan, pinjaman dana darurat, pinjaman dengan agunan sampai program cicilan biaya pendidikan bisa didapatkan dengan mudah di Finpedia.id.

 

Disana kamu bisa melihat informasi mulai dari suku bunga yang diberikan, jangka waktu, syarat yang dibutuhkan sampai pengajuan bisa dilakukan di Finpedia. Seperti layanan keuangan dari Cairin yang memberikan pinjaman tanpa agunan mulai dari Rp500 ribu sampai Rp5 juta. Bunganya super murah 0,065%!

 

Dengan begitu, kamu tidak perlu repot untuk mengumpulkan informasi dari produk keuangan yang dibutuhkan dari ragam lembaga keuangan. Akses sekarang dan penuhi kebutuhan darurat kamu segera!