Kisah sukses Pak Jonan Sulap KAI! Dulu rugi Rp80M Jadi Untung Rp1,3T, Gimana ceritanya?
Ignasius Jonan merupakan seorang mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang namanya dikenal oleh banyak orang. Bukan tanpa alasan, dirinya berhasil mengubah wajah KAI.
Kunci utama keberhasilannya sukses menjabat sebagai orang nomor satu di KAI adalah kerja keras. Menurut dia, ketika memimpin perusahaan dengan model bisnis seperti KAI, kecerdasan saja tidak cukup.
Hal tersebut, terefleksikan dengan tidak banyaknya perubahan yang dilakukan oleh para pendahulunya. Jonan yang memiliki background sebagai seorang bankir mengaku, bos-bos KAI sebelumnya jauh lebih banyak memiliki pemahaman mengenai bisnis perkeretaapian.
Berbagai perubahan bahkan tampak langsung hingga sampai saat ini, mulai dari sterilisasi stasiun, penerapan pembelian tiket online, sistem boarding pass, hingga peningkatan kebersihan dan penyediaan AC gerbong kereta di semua kelas penumpang.
Berangkat dari situ, Jonan memutuskan untuk bekerja keras demi mengubah wajah KAI. Ketika memimpin perusahaan pelat merah itu, Jonan menerapkan sistem perubahan yang dimulai dari hal termudah terlebih dahulu.
"Apa misalnya? Kita mulai dari bersihkan toilet di stasiun," katanya.
Keputusannya untuk memulai dari memperbaiki toilet terlebih dahulu pun mendapat pertanyaan dari banyak pihak. "Loh, saya bilang kalau ngurus toilet di stasiun enggak bisa, saya yakin yang lain enggak bisa," ujarnya.
Menaikan Gaji Karyawan 10 Kali Lipat!
Pada saat itu, Pak Jonan melihat seorang Kepala Stasiun Gambir (paling senior) penghasilannya Rp2,7 juta. Menurut beliau, kalau gajinya segitu, gimana orang-orang tersebut bisa termotivasi?
Pak Jonan lantas mencari solusi. Bagaimana mereka bisa bekerja optimal jika penghasilannya saja tak sampai Rp100 ribu sehari? Menurutnya, penghasilan karyawan punya korelasi kuat dengan kualitas kerja.
Perlahan tapi pasti, THP Kepala Stasiun Gambir naik jadi Rp25 juta - Rp30 juta per bulan. Artinya, ada kenaikan sekitar 10 kali lipat.
Dampaknya kinerja di Stasiun Gambir
Sebelumnya, penghasilan parkir Stasiun Gambir sebesar Rp3 juta/hari pada 2009. Setelah THP kepala stasiun tersebut dinaikkan, penghasilan parkir naik 300 kali lipat menjadi Rp100 juta per hari
Selain menaikkan penghasilan kepala stasiun sampai penjaga pintu perlintasan, Pak Jonan juga memperkaya perspektif dan mindset karyawan dengan mengirim mereka belajar langsung ke berbagai negara. Bukan hanya para eksekutif yang dikirim, tapi juga para operator lapangan.
Apa dampaknya? Mereka mejadi lebih semangat dan merasa dihargai.
Berawal dari membenahi kebersihan toilet di setiap stasiun
Walaupun di 3 bulan awal menjabat sebagai Dirut PT KAI ia merasa kesulitan dalam meng-handle perkeretaapian Indonesia, tetapi ia berakhir bertahan hingga akhir masa jabatannya. Hal yang dilakukan oleh Ignasius Jonan untuk mengubah wajah perkeretaapian Indonesia pada saat itu adalah membenahi kebersihan toilet di setiap stasiun.
Pak Jonan juga yakin bahwasannya tindakan untuk merubah dari hal yang paling mudah dan paling sepele dapat mengubah segalanya.
Mengubah sistem perkeretaapian di Indonesia dengan signifikan.
Dikutip dari Buku Evolusi Kereta Api Indonesia, menjelang lebaran tahun 2012, banyak wartawan siap memotret dan memberitakan hal yang sekiranya terjadi tiap tahun di stasiun, seperti masyarakat yang berdesak-desakan mengantre tiket hingga orang berdesak-desakan masuk ke gerbong kereta.
Pada saat itu, tidak ada potret masyarakat berdesak-desakan mengantre tiket atau berdesak-desakan masuk ke gerbong kereta.
Itu dikarenakan Pak Jonan mengubah seluruh sistem ticketing menjadi berbasis online, memberi nomor di tiap seat tiket agar semua berjalan dengan lancar dan hal tersebut berhasil mengubah wajah perkeretaapian Indonesia sedikit demi sedikit.
Dari Rugi sebesar Rp80 miliar menjadi untung hampir Rp1,3 triliun
Pak Jonan juga berhasil mengubah PT KAI yang semula rugi sebesar Rp 80 miliar di tahun 2008 silam, menjadi meraup untung sebesar hampir Rp 300 miliar di tahun 2012 dan 1,3 triliun pada akhir masa jabatan Pak Jonan.
Perubahan tersebut diikuti oleh perubahan-perubahan lainnya, seperti tidak ada lagi KRL ekonomi tanpa AC, perubahan di sistem KRL, dan masih banyak lagi yang membuat wajah perkeretaapian Indonesia semakin baik dan dapat dirasakan hingga saat ini.
Sebagai penutup, kisah perjalanan Ignasius Jonan dalam mengubah wajah PT Kereta Api Indonesia (KAI) merupakan bukti nyata bahwa keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan, tetapi juga oleh komitmen untuk bekerja keras dan mengambil langkah konkret, meskipun dimulai dari hal-hal kecil.
Dengan perubahan yang dimulai dari kebersihan toilet hingga sistem tiket online yang lebih efisien, Jonan telah menunjukkan bahwa setiap detil dalam pelayanan publik memiliki dampak besar. Keberhasilannya membawa KAI dari kerugian menjadi keuntungan yang signifikan menjadi inspirasi bagi banyak pemimpin di Indonesia untuk terus berinovasi dan berani mengambil keputusan yang berani demi kemajuan.
Perubahan-perubahan yang beliau ciptakan kini masih dirasakan dan menjadi fondasi kuat bagi kemajuan perkeretaapian Indonesia.
Produk yang direkomendasikan
Limit kredit hingga Rp50 juta
Easycash
Rp 200,000 - Rp 80,000,000
Pencairan Dana Cepat! Proses dalam 3 menit, dan proses pencairan cepat.
Proses Pengajuan Mudah! Hanya butuh KTP dan ikuti 3 langkah pinjaman.
BPR Kredit Mandiri Indonesia
Rp 20,000,000 - Rp 2,000,000,000
✔ Tenor minimal Rp 20 juta
BFI Pembiayaan jaminan Sertifikat Rumah
Rp 50,000,000 - Rp 2,000,000,000
✔ Pinjaman hingga Rp 2 Milyar