Pusing Tak Punya Dana Darurat? Ikuti Cara Ini

Posted: 3 Okt 2022from: EditorLast updated : 3 Okt 2022

Jika sering membaca tips untuk mengelola keuangan, maka Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan dana darurat. Dana ini sangat penting dimiliki dalam keadaan darurat.

 

Dana darurat atau emergency fund adalah alokasi uang yang digunakan untuk keperluan-keperluan dalam keadaan genting yang tidak diantisipasi. Jadi, dana ini lah yang biasanya digunakan saat keadaan darurat atau yang tidak dapat diprediksi, baik yang disebabkan bencana atau hal lain yang bisa mengganggu cash flow perencanaan keuangan Anda.

 

Dana darurat dapat menciptakan rasa aman kepada pemiliknya apabila dihadapkan dengan keadaan terburuk. Oleh sebab itu, baiknya setiap individu wajib memiliki dana darurat, terutama yang sudah berkeluarga.

 

Ada berbagai kondisi yang membutuhkan dana darurat, seperti ketika Anda kehilangan pekerjaan, sakit atau mengalami kecelakaan, mengalami musibah atau bencana alam seperti kebanjiran atau peristiwa lain, serta kondisi darurat lain yang membutuhkan dana mendadak.

 

Jadi, sudah tahukan seberapa pentingnya kita untuk memiliki dana darurat? Jika bingung cara memiliki dana darurat, lima tips dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini bisa membantu Anda.

 

1. Pahami Kebutuhan

 

Kebutuhan dana darurat setiap orang itu berbeda, sehingga dana yang harus dimiliki pun tidak sama.

 

Namun idealnya, jumlah dana darurat yang perlu disiapkan adalah 6-12 kali jumlah pengeluaran per bulan. Besarnya tergantung jumlah tanggungan dan pola konsumsi kita masing-masing.

 

Dikutip dari laman Kementerian Keuangan, rinciannya bisa diatur sebagai berikut:

 

1. Belum menikah: 6 kali lipat per bulan

2. Sudah menikah: 9 kali lipat pengeluaran per bulan

3. Sudah menikah dan memiliki anak: 12 kali lipat pengeluaran per bulan

 

Mengapa idealnya besaran nominal dana darurat berada pada rentang 6-12 kali lipat pengeluaran per bulan? Misalnya seseorang kehilangan pekerjaannya dan memiliki dana darurat sebesar tiga kali lipat pengeluaran per bulan, artinya ia hanya memiliki persediaan dana untuk kebutuhan atau pengeluaran selama tiga bulan. Kondisi ini cukup berisiko apabila belum juga mendapatkan sumber penghasilan atau pekerjaan baru dalam waktu empat bulan.

 

Namun yang perlu diperhatikan adalah jangan menyimpan dana darurat secara berlebihan, misalnya sampai 20 kali lipat. Hal tersebut karena pada umumnya dana darurat disimpan pada instrumen keuangan yang aman dan likuid, sehingga cenderung tidak efektif atau kurang menguntungkan. Kelebihan dana darurat tersebut lebih baik dimanfaatkan untuk investasi yang lebih produktif dan menguntungkan.

 

2. Disiplin

 

Anda harus disiplin dan memiliki komitmen yang tinggi agar dana darurat yang sudah disimpan tersebut tidak digunakan.

 

Biasakan disiplin untuk selalu menyisihkan uang untuk dana darurat saat menerima pendapatan. Jangan sebaliknya, menyisihkan uang setelah melakukan pengeluaran.

 

Setiap kali ingin menggunakan dana darurat, selalu ingat dengan tujuan perencanaan keuangan dan dampaknya jika tidak memiliki dana darurat.

 

3. Rekening Khusus

 

Membuka rekening baru untuk dana darurat bisa menjadi opsi yang tepat. Hal ini dapat membantu Anda memisahkannya agar tidak tercampur dengan dana lain.

 

Pilih produk keuangan yang tidak membutuhkan saldo awal yang besar saat pembukaan rekening. Selain itu, pertimbangan pula biaya bulanan yang ada di dalam produk keuangan tersebut.

 

4. Dana Darurat bukan Investasi

 

Dana darurat memang dana yang disimpan untuk jangka waktu lama dan digunakan pada saat tertentu. Namun perlu diingat, dana tersebut tidak bisa disamakan dengan investasi.

 

Di dalam investasi, kita mengharapkan adanya penambahan hasil (return). Sehingga ada risiko di dalam return tersebut.

 

Sementara dalam dana darurat, diharapkan instrumen yang rendah risiko dan mudah diambil sewaktu-waktu.

 

5. Evaluasi Keuangan

 

Meski telah memiliki dana darurat, Anda harus tetap mengontrol dan mengevaluasi kondisi keuangan secara berkala. Caranya selain melakukan perencanaan keuangan, yaitu juga dengan mencatat cash flow keuangan pribadi.

 

Melalui langkah evaluasi, Anda dapat mengurangi pengeluaran untuk sesuatu yang sebenarnya tidak mendesak. Hal ini dapat membantu Anda dalam menentukan mana saja yang termasuk kebutuhan dan keinginan.\


Nikmati kemudahan akses pendanaan di Finpedia


Kamu yang saat ini membutuhkan dana cepat untuk ragam kebutuhan, bisa mengakses Finpedia.id. Katalog finansial itu menyediakan ragam produk keuangan dari lembaga perbankan, pembiayaan maupun peer to peer lending yang terdaftar di OJK.

 

Mulai dari kartu kredit, kredit tanpa agunan, pinjaman modal usaha, pinjaman instan, pinjaman dana darurat, pinjaman dengan agunan sampai program cicilan biaya pendidikan bisa didapatkan dengan mudah di Finpedia.id.

 

Disana kamu bisa melihat informasi mulai dari suku bunga yang diberikan, jangka waktu, syarat yang dibutuhkan sampai pengajuan bisa dilakukan di Finpedia. Seperti layanan keuangan dari BFI Finance yang memberikan pinjaman dengan agunan sertifikat rumah mulai dari Rp50 juta sampai Rp2 miliar. Bunganya super murah 0,76%!.