Korupsi dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Negara

Posted: 8 De00 2020from: EditorLast updated : 28 Mei 2021

Setiap tanggal 9 Desember diperingati sebagai Hari Anti Korupsi Sedunia. Indonesia sebagai negara yang menolak adanya korupsi dan terus berupaya mencegah hadirnya korupsi juga ikut memperingatinya. Hadirnya lembaga independen, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan bukti bahwa negeri ini memang tidak main-main untuk memerangi korupsi. Lihat saja, dalam 2 minggu terakhir, KPK berhasil mengungkap dugaan kasus korupsi di jajaran pembantu presiden, alias Menteri.


Adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari P Batubara yang masing-masing menerima dugaan suap sebesar Rp3,4 miliar dan Rp17 miliar. Keduanya sekarang sudah menjadi tersangka dalam kasus korupsi dan masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).


Korupsi apapun bentuknya memiliki dampak yang sistemik. Pasalnya, dana yang disalahgunakan adalah dana negara atau memiliki dampak terhadap pemasukan negara.


Dikatakan sistemik karena efek dari korupsi menjalar ke berbagai sektor. Pengertian korupsi sendiri menurut hukum di Indonesia adalah perbuatan melawan hukum dengan maksud memperkaya dri sendiri atau orang lain. Baik itu dalam skala perorangan maupun korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.


Karena efeknya yang begitu hebat, tindak pidana korupsi bahkan masuk dalam tindak pidana khusus. Jika dilihat secara etimologi, korupsi berasal dari bahasa latin, corruptio yang memiliki kata kerja corrumpere yang artinya busuk, arusak, menggoyahkan, memutar balik atau menyogok.


(Baca juga: Profesi Asyik yang Bisa Dijadikan Peluang Untuk Tambahan Pendapatan)


Kerugian akibat korupsi bisa untuk bangun 195 sekolah dasar


Komisi Pemberantasan Korupsi menyebutkan, total kerugian negara akibat kasusu korupsi sejak tahun 2004 hinggga 2019 mencapai Rp168 triliun.


Dengan dana sebesar itu, KPK menyebutkan bisa untuk membangun 195 gedung Sekolah Dasar dengan fasilitas yang lengkap. Bahkan jika dilihat lebih jauh, dana tersebut jika tidak dikorupsi bisa digunakan untuk memberikan modal untuk 33,6 juta kepala keluarga masing-masing Rp5 juta.


Itu mengapa tindakan korupsi memiliki dampak sistemik. Karena akibat aksi memupuk kekayaan pribadi lewat dana negara dapat mempengaruhi proses pembangunan bangsa. JIka dilihat secara makro, aktivitas korupsi mengakibatkan lambatnya pertumbuhan ekonomi, menurunnya investasu dan meningkatkan tingkat kemiskinan.


Menyambut Hari Anti Korupsi Sedunia, indeks perilaku anti korupsi di masyarakat sudah menunjukkan angka yang terus membaik. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), indeks perilaku anti korupsi berada di angka 3,84, naik dari posisi 2019 yang sebesar 3,70.


Hal itu merupakan hal yang positf, pasalnya angka tersebut merefleksikan bahwa semakin banyak masyarakat yang memiliki kecenderungan terhadap anti korupsi. Pemerintah sendiri menargetkan indeks perilaku anti korupsi di angka 4,00 pada akhir 2020.


(Baca juga: Menilik Perbedaan Ponzi dan MLM yang Lagi Happening)


Jangan korupsi, Tambah kaya lewat usaha


Korupsi apapun bentuknya adalah tindak kejahatan. Jadi hindari dan katakan tidak pada korupsi. Masing-masing dari kita pasti ingin menambah aset berupa uang yang cukup. Tetapi harus disadari bahwa tidak ada hasil yang dicapai dengan instan.


Kamu yang ingin menambah kekayaan lakukan dengan cara yang baik dan pastinya tidak melanggar hukum dan kaidah yang berlaku. Mulailah berusaha dengan merintis bisnis aapa saja. Jangan hanya mengandalkan gaji atau pendapatan bulanan. Kamu perlu memikirkan untuk bisa memiliki usaha yang mapan untuk saat tua nanti. Jangan sampai, ketika kamu sudah masuk dalam usia yang tidak produktif, kamu tidak memilki dana simpanan.


Mulai usaha sesuai dengan keahlian dan hobi kamu. Sehingga kamu bisa menikmati betul bagaimana perjalanannya. Jangan juga ragu untuk menimba ilmu dengan orang lain yang sudah lebih dulu menjajaki dunia usaha.


Tidak perlu modal besar. Terpenting kamu sudah berani memulainya, untuk kemudian secara bertahap meningkatkan jumlah modalnya. Keadaan sekarang membuat kamu semakin mudah untuk mendapatkan modal usaha dimana saja dan kapan saja.


Masifnya kemajuan teknologi membuat banyak perusahaan keuangan digital yang bisa memberikan modal usaha dengan mudah untuk mewujudkan mimpi kamu semua. Seperti pinjaman modal usaha dari Danamas.


Lewat produk Danamas Dana Tunai kamu bisa mendapatkan dana usaha maksimal Rp7,5 juta dengan cepat. Prosesnya mudah, kamu hanya perlu mengakses Finpedia untuk kemudian mendapatkan dana usaha tersebut. Ajukan sekarang untuk bisa segera memulai usaha.