Bank Syariah Milik Negara Bakal Dilebur. Yuk Ajukan Pinjaman Modal Usaha
Niatan Indonesia untuk memiliki holding perbankan syariah tidak lama lagi bakal terwujud. Sebagai langkah awal, Menteri Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Kemen BUMN) Erick Thohir bakal melebur Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS) yang berada di bawah Himpunan Bank Negara (Himbara) menjadi satu kesatuan dibawah holding perbankan syariah.
Sampai dengan saat ini, Bank pelat merah yang memiliki anak usaha syariah adalah, Bank Mandiri melalui Bank Syariah Mandiri, BNI melalui BNI Syariah, BRI melalui BRI Syariah dan BTN yang memiliki unit usaha syariah.
Jika digabung, aset syariah yang dimiliki Bank BUMN tersebut mencapai kisaran Rp245 triliun. Salah satu alasan penggabungan lembaga perbankan syariah milik negara itu adalah untuk mempermudah masyarakat mendapatkan pendanaan yang berbasis syariah.
Apalagi, Indonesia merupakan salah satu pasar keuangan yang subur bagi industri syariah. Dengan tingginya populitas muslim di negara ini menjadi gula-gula yang mampu menarik banyak pemodal untuk masuk dan ikut membenamkan dananya di sektor syariah.
Perkembangan Keuangan Syariah Terus Meroket
Ketua Dewan Komisioner Otortitas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dalam Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia 2019 menjelaskan, sampai dengan akhir tahun lalu, total aset keuangan syariah Indonesia mencapai Rp1.468,07 triliun dengan pasar pasar keuangan syariah sebesar 9,01% dari total aset keuangan nasional.
“Indonesia berada pada peringkat pertama Global ISlamic Finance Report 2019. Naik lima peringkat dibanding tahun sebelumnya,” jelasnya.
Membincang ekonomi syariah, ada beberapa sektor yang menjadi tolok ukurnya. Berdasarkan Global Islamic Economy Index 2019-2020, beberapa sektor yang dimaksud adalah Islamic Finance, Halal Food, Travel, Fashion, Media & Recreation dan Pharma & Cosmetics.
Untuk mendorong perkembangan industri syariah tanah air, pemerintah sudah menerbitkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024 yang memiliki tujuan untuk menjadikan Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka dunia. Hal tersebut dinilai menjadi aspek yang penting untuk mendorong pengembangan industri halal.
Peringkat 7 Aset Keuangan Syariah Terbesar di Dunia
Pada tahun 2018, total aset keuangan syariah Indonesia telah mencapai USD86 miliar, meningkat sebesar USD4 miliar dari tahun sebelumnya. Peningkatan total aset tersebut menempatkan Indonesia pada posisi ke 7 dengan total aset keuangan syariah terbesar di dunia.
Peningkatan tidak hanya terjadi pada aspek kuantitatif, namun juga pada aspek kualitatif. Pada 2 publikasi internasional, yaitu Global Islamic Finance Report 2019 dan Islamic Finance Development Indicator 2019, posisi Indonesia meningkat secara signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Dukungan pemerintah terhadap keuangan syariah serta dimulainya integrasi ekosistem keuangan syariah seperti industri halal dan dana sosial keagamaan dinilai sebagai faktor yang signifikan dalam memajukan industri keuangan syariah Indonesia.
Berdasarkan Islamic Finance Development Indicator 2019, Indonesia unggul pada aspek Knowledge dan menempati posisi ke-2 setelah Malaysia. Posisi tersebut diperoleh karena Indonesia memiliki lembaga pendidikan keuangan syariah terbanyak dan merupakan negara ke-2 yang menghasilkan research papers keuangan syariah terbanyak.
Selain aspek Knowledge, Indonesia juga unggul dari sisi Governance, terutama dalam kerangka pengaturan atas keuangan syariah. Melansir Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia 2019, Indonesia merupakan salah satu dari 6 negara yang telah memiliki kerangka pengaturan keuangan syariah yang lengkap. Hal yang sudah diatur mencakup perbankan syariah, sukuk, reksadana syariah, asuransi syariah, tata kelola syariah serta akuntansi syariah.
Sudah Coba Pakai Pinjaman Modal Usaha Syariah?
Kamu sudah mencoba produk keuangan syariah? Jika belum, kamu bisa memulainya dengan mengajukan pinjaman modal usaha syariah. Dalam menjalankan bisnisnya, lembaga keuangan syariah harus memastikan bahwa fasilitas yang diberikan digunakan untuk pengembangan industri halal atau mengedepankan prinsip halal.
Misalnya kamu ingin membuka toko kelontong ataupun agen bahan makanan pokok seperti gas, air mineral, beras dan lainnya bisa memanfaatkan fasilitas pinjaman modal usaha syariah.
Skema yang dijalankan adalah skema bagi hasil, jadi kamu dipandang sebagai mitra. Oleh karena itu, besaran keuntungan yang akan diambil oleh lembaga keuangan biasanya sudah disepakati dulu di awal dan berjalan tetap.
Kelebihannya, kamu bisa menjadi lebih mudah membuat perencanaan keuangan. Tetapi umumnya, biaya dana yang dikenakan lebih besar dari sistem suku bunga yang diadopsi oeh bank konvensional.
Kamu bisa menemukan banyak produk keuangan yang cocok untuk memenuhi kebutuhan di Finpedia. Produk keuangan mulai dari unuk kebutuhan konsumsi hingga produktif bisa ditemukan disana. Finpedia.id adalah toko finansial yang menyajikan produk keuangan mulai dari tabungan, kartu kredit, kredit tanpa agunan (KTA), kredit multi guna, pinjaman online (pinjol) dan produk keuangan lainnya yang terdaftar dan diawasi oleh OJK.