Anak Muda Akan Susah Beli Rumah?

Posted: 7 Okt 2024from: EditorLast updated : 7 Okt 2024

Beberapa waktu lalu, Mentri Keuangan, Sri Mulyani, pernah mengatakan bahwa anak muda terancam akan susah beli rumah sendiri. Menurut bu Sri, kemungkinan anak muda akan tinggal di rumah mertua saat menikah.

 

 

Kok bisa bu Sri bisa ngomong gitu?

 


Berdasar pada data yang bu Sri dapatkan, terdapat 12,75 Juta backlog perumahan di Indonesia. Nah, merujuk dari Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) bahwa terdapat 12,75 Juta rumah tangga yang hingga saat ini masih tinggal di rumah yang bukan miliknya (ngontrak, tinggal sama orang tua, tinggal sama mertua).

 


Berdasar pada data BPS, angka ini naik jika dibandingkan pada tahun 2015 yang mana hanya terdapat 11,4 Juta rumah tangga. Angka ini pun terancam akan terus mengalami kenaikan.

 


Bu Sri mengatakan bahwa salah satu penyebabnya karena kenaikan dari harga tanah dan bangunan tidak diikuti dengan kenaikan daya beli (purchasing power) generasi muda. Kemudian bu Sri menambahkan, “mimpi punya rumah” berbeda dengan “merencanakan punya rumah”. Nah kalau mimpi hanya akan sebatas mimpi, sedangkan rencana berarti sudah ada daya beli dan bisa mengeksekusi berdasarkan rencana.

 


“Tapi kan kalo kita nabung dari dini seharusnya bisa aja punya rumah?”

 


Nah seharusnya sih bisa ya, kira-kira bagaimana tips nih buat kita anak muda nabung agar bisa punya rumah? Berikut 5 cara nabung untuk beli rumah yang kita kutip dari beberapa sumber, cekidot!

 

 

 

1. Punya rekening khusus beli rumah

 

Buka rekening untuk beli rumah ini bisa bantu kita untuk melakukan budgeting dengan mudah. Ketika gaji masuk, pos budget untuk beli rumah langsung di transfer ke rekening ini. Jadi dengan adanya cara seperti ini, tabungan rumah kita ga akan terganggu lagi.

 

Inget ya, ini budgeting. Berarti kita lakuinnya setelah dapet uang, jangan tunggu setelah uangnya dipake kemana mana.

 

Nah rekening ini bisa pake rekening bank biasa, atau rekening dana nasabah (RDN). Nah kalo RDN kan kita bisa nabung di saham nih, yang bisa menghasilkan return lebih besar juga daripada disimpen di bank doang.

 

 

 

 

 

2. Tentukan target tabungan

 

 

Target itu penting, untuk tau kapan “cukup”nya. Penentuan target ini juga penting untuk menghitung inflasi. Kalo kita tau “kapan”, maka kita akan tau “berapa”. Nah sekarang coba kita bikin ilustrasinya.

 

Anggep aja kita mau beli rumah nih yaa 10 tahun lagi. Terus harga rumah yang kita mau, sekarang itu ada di angka 600 juta. 600jt udah cukup banget mengambil rumah dibilangan Bekasi. Nah terus, inflasi perumahan di Indonesia susah ditebak sebenarnyaa, tapi kita coba ambil rata-rata inflasi perumahan ada di 8%.

 

Ketika kita mau nyicil rumah, kita bayar DP 30%. Berarti kita bayar 180 Juta dulu. Nah kita butuh 180 Juta nih untuk nyicil rumah, tapi itu kan nilai saat ini. Nilai di 10 tahun lagi, 180 Juta itu adalah 386 Juta.

 

Anggap kita udah punya tabungan 1 juta sekarang dan rutin nabung per bulan 3 juta. Untuk 10 tahun lagi kita butuh 386 Juta. Berarti return investasi yang kita butuhkan adalah sebesar 7% aja kok, ini pun masih ada sisa cukup banyak dari target kita. Untuk dapet 7% per tahun ini bisa lah nabungnya pake Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT).

 

 

 

3. Mulai berhemat

 

 

Nah dalam proses menabung untuk rumah, tentunya rumah akan menjadi prioritas utama untuk beberapa tahun ke depan. Jadi, kurang kurangin untuk beli beberapa hal yang ga penting biar uangnya ga cepet abis. Coba pake teknik satu minggu deh. Gini, masukin aja dulu barang yang kita mau nih ke keranjang belanja, nah coba tunggu satu minggu. Kalo kita ga inget itu barang, berarti barangnya ga penting.

 

 

 

4. Cari pendapatan tambahan

 

 

Kalo nabung 3 juta tadi dirasa berat didapatkan dari pendapatan pokok. Mungkin bisa untuk mulai berfikir membuka keran pendapatan lain nih sebagai pendapatan tambahan. Banyak kok sekarang untuk cari project kecil kecilan di internet, menjadi freelancer, manfaatin aja soft skill yang kita punya kayak graphic design, atau hobi lainnya.

 

Nah kalau kita bisa nabung lebih banyak, maka jangka waktu investasi tabungan yang kita butuhkan bisa lebih sedikit.

 

 

 

5. Program KPR untuk beli rumah

 

 

Bu sri mengatakan bahwa dalam mengatasi kebijakan, pihaknya akan mencoba untuk meluncurkan sejumlah kebijakan. Nah salah satunya adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) FLPP yang mana ini disebut memiliki syarat pengajuan yang lebih mudah dari KPR non-subsidi. Serta dengan jangka angsuran yang lebih Panjang.

Lagian juga sekarang udah banyak kok program KPR khusus anak muda, kita tinggal menyesuaikan aja.

 

 

 

Nah, itu tadi 5 cara nabung biar anak muda bisa punya rumah. Inget! Ga ada yang instan, semua butuh proses. Mulai menabung lebih cepat tentunya lebih baik juga. Semangat!