Jurus Jitu Lolos KPR Untuk Rumah Pertama

Posted: 10 Mar 2021from: EditorLast updated : 21 Mei 2021

Siapa yang tidak ingin memiliki rumah? Hampir setiap dari kamu pasti ingin membeli rumah dengan cepat agar bisa memberikan tempat yang nyaman dan aman bagi keluarga. Melihat tingginya harga rumah saat ini, rasanya sulit untuk bisa memilkinya secara tunai, oleh karena itu strategi Kredit Pemilikan Rumah alias KPR banyak dijadikan senjata ampuh untuk bisa memiliki rumah dengan cepat.

 

Opsi itu banyak dilakukan oleh generasi muda yang baru saja menikah atau memilki anak. Dengan menggunakan KPR, kamu bisa menghemat banyak waktu dan juga tenaga untuk bisa memiliki rumah. Karena nantinya pihak bank yang akan melunasi pembelian rumah yang diinginkan, baru kemudian kamu akan membayarnya dengan metode cicilan ke bank.

 

Skema pembelian rumah dengan cara KPR masih mendominasi sistem penjualan rumah di Indonesia. Jika mengacu pada survey yang dilakukan oleh Bank Indonesia pada tahun 2018 lalu, sekitar 77% pembelian rumah menggunakan mekanisme KPR, sementara 15% menggunakan sistem tunai bertahap dan sisanya menggunakan pembayaran penuh alias tunai.

 

(Baca juga: Mengenal Apa Itu Cryptocurrency dan Fakta Menarik Tentangnya)

 

Apa itu KPR


KPR merupakan akronim dari Kredit Pemilikan Rumah. KPR merupakan fasilitas perbankan untuk nasabah perorangan maupun institusi untuk bisa memiliki rumah dengan cara mengangsur atau mencicil.

 

Terdapat dua jenis KPR, yakni KPR subsidi dan komersial. Keduanya didasarkan pada produk perumahan yang ingin kamu beli. Untuk produk rumah subsidi bisa menggunakan jenis KPR subsidi sedangkan perumahan komersial hanya bisa menggunakan KPR komersial.

 

Melansir laman OJK, KPR Subsidi adalah suatu kredit yang diperuntukan kepada masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan atau perbaikan rumah yang telah dimiliki.

 

Bentuk subsidi yang diberikan daam KPR subsidi berupa peringanan kredit dan subsidi menambah dana pembangunan atau perbaikan rumah. KPR subsidi ini diatur tersendiri oleh Pemerintah, sehingga tidak setiap masyarakat yang mengajukan kredit dapat diberikan fasilitas ini.

 

Secara umum batasan yang ditetapkan oleh Pemerintah dalam memberikan subsidi adalah penghasilan pemohon dan maksimum kredit yang diberikan.

 

KPR komerisal adalah KPR yang diperuntukan bagi seluruh masyarakat. Ketentuan KPR ditetapkan oleh bank, sehingga penentuan besarnya kredit maupun suku bunga dilakukan sesuai kebijakan bank yang bersangkutan.

 

Syarat untuk KPR

 

Secara umum persyaratan dan ketentuan yang diperlakukan oleh bank untuk nasabah yang akan mengambil KPR relatif sama. Baik dari sisi administrasi maupun dari sisi penentuan kreditnya. Untuk mengajukan KPR, pemohon harus melampirkan

 

1. KTP suami dan atau istri (bila sudah menikah)

2. Kartu Keluarga

3. Keterangan penghasilan atau slip gaji

4. Laporan keuangan (untuk wiraswasta)

5. NPWP Pribadi (untuk kredit di atas Rp. 100 juta)

6. SPT PPh Pribadi (untuk kredit di atas Rp. 50 juta)

7. Salinan sertifikat induk dan atau pecahan (bila membelinya dari developer)

8. Salinan sertifikat (bila jual beli perorangan)

9. Salinan IMB

10. Biaya Proses KPR

 

Pada umumnya fasilitas KPR pemohon akan dikenakan beberapa biaya, diantaranya: biaya appraisal, biaya notaris, provisi bank, biaya asuransi kebakaran, biaya premi asuransi jiwa selama masa kredit. Metode perhitungan KPR

 

Metode Perhitungan Bunga KPR


Secara umum dikenal 3 metode perhitungan bunga yaitu flat, Efektif, Anuitas Tahunan dan Bulanan. Dalam prakteknya metode suku bunga yang digunakan adalah suku bunga efektif atau anuitas.

 

Saat mengajukan KPR, bank biasanya akan menunjukkan besaran bunga dan mekanisme bunga yang akan dibebankan. Kamu bisa memilih jenis mana yang paling nyaman dengan kehidupan kamu.

 

Ada beberapa keuntungan dengan menggunakan KPR, diantaranya adalah kamu sebagai nasabah tidak harus menyediakan dana tunai untuk membeli rumah. Nasabah hanya cukup menyediakan uang muka.

 

Karena KPR memiliki jangka waktu yang panjang, angsuran yang dibayar dapat diiringi dengan ekspektasi peningkatan penghasilan. Namun tentunya hal itu harus dibarengi dengan kesanggupan kamu membayar cicilan rumah setiap bulannya.

 

Jadi sebelum mengajukan KPR, lakukan simulasi terlebih dahulu dan jaga rasio cicilan terhadap total penghasilan kamu maksimal 30%. Jangan pernah lebih dari itu.

 

Tips Agar Pengajuan KPR Disetujui


Bagi kamu yang saat ini sedang mengajukan KPR, bisa mengikuti beberapa langkah dibawah ini agar lebih mudah disetujui pengajuannya. Simak yuk

 

1. Lengkapi dokumen yang dibutuhkan

 

Ada banyak kasus penolakan pengajuan KPR yang disebabkan karena kurang lengkapnya dokumen saat pengajuan. Jadi perhatikan syarat pengajuan KPR diatas, jika memang dibutuhkan legalisir alias cap basah dari institusi terkait guna validitas dokumen, lakukan segera.

 

Karena perihal persyaratan dokumen merupakan hal yang vital dalam pengajuan KPR. Bank sangat disiplin dalam menilai dan memperhatikan kelengkapan dokumen, begitu ada yang kurang sedikit, bisa dipastikan aplikasi pengajuan kamu akan ditolak.

 

Jadi ketimbang harus bolak-balik mengajukan KPR baru, lebih baik segera lengkapi syarat yang dibutuhkan. Jangan sampai tercecer.

 

(Baca juga: Serba - Serbi Pinjaman Online Cepat Cair dan Daftarnya)

 

2. Jaga riwayat kredit tetap baik

 

Bank juga akan mengecek riwayat kredit kamu saat pengajuan KPR. Semua data kredit terekam dalam Sistem Informasi Debitur (SID) yang ada di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Jadi jika terdapat riwayat tunggakan kredit ataupun macet, setiap lembaga keuangan bisa mengetahuinya dengan pasti.

 

Selalu disiplin saat membayar tagihan kredit setiap bulannya, sehingga bank selaku penyedia KPR bisa dengan mudah menyetujui pengajuan KPR kamu.

 

Riwayat kredit bisa juga terlihat dari transaksi kartu kredit kamu selama ini. Bagaimana kamu membayar tagihan setiap bulannya dan jangan pernah menunda untuk membayar tagihan rutin.

 

3. Arus keuangan di tabungan

 

Bank juga biasanya akan meminta laporan rekening koran 3 bulan terakhir Disitu lembaga keuangan ingin melihat bagaimana pengeluaran kamu setiap bulannya dan berapa saldo yang tersisa setiap bulan.

 

Dengan begitu, akan terlihat bagaimana kamu mengelola gaji selama ini. Mulai dari berapa dana tabungan yang dimiliki, berapa gaji yang diterima, pengeluaran bulanannya berapa banyak. Hasilnya akan menjadi bahan pertimbangan bank untuk menyetujui atau menolak pengajuan KPR kamu.

 

Biasakan untuk menjaga saldo tabungan tetap aman. Jangan habiskan seluruhnya, karena dari situ terlihat bagaimana kamu menyiapkan dana darurat dan juga dana untuk mitigasi kebutuhan keluarga. Dari cara pengajuan KPR diatas, kamu bisa mulai melakukannya agar bisa segera memiliki rumah idaman.

 

Kamu bisa menemukan produk keuangan yang tepat dengan mengakses Finpedia.id. Mulai dari pengajuan KPR, KTA, pinjaman modal usaha, kartu kredit dan juga pinjaman online di toko finansial digital tersebut.

 

Semua informasi yang dibutuhkan tersaji lengkap, mulai dari suku bunga, jangka waktu pinjaman, simulasi dan syarat yang dibutuhkan untuk mendapatkannya. Ajukan sekarang di Finpedia.id dan temukan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhanmu.