Pinjaman Untuk Menikah, Perlu atau Tidak?

Posted: 15 Feb 2021from: EditorLast updated : 9 Sep 2021

Banyak orang ingin menggelar acara pernikahannya secara meriah dan gegap gempita. Dengan sukses menggelar acara pernikahan yang mewah, gengsi keluarga kedua mempelai biasanya akan ikut terdongkrak. Ya, membincang dana pinjaman untuk menikah selalu menjadi pro dan kontra. Ada pihak yang mengizinkan adanya pinjaman untuk menikah dan ada juga pihak yang menolak keras, semuanya kembali pada kebutuhan masing-masing orang.

 

Membincang pernikahan sejatinya tidaklah mahal. Kamu hanya memerlukan pasangan, saksi, penghulu dan juga tempat ibadah. Karena menikah itu murah, hanya saja gengsi dari acara pernikahan yang membuatnya menjadi mahal, sehingga banyak orang yang akhirnya memaksakan diri untuk menggunakan dana pinjaman untuk menikah.

 

Tujuannya agar tidak menanggung malu atau dipandang sebelah mata oleh kolega maupun kerabat. Padahal esensi dari menikah adalah bukan soal itu, menikah adalah menyatukan dua keluarga menjadi satu dalam jalinan suci perkawinan. Nah berikut merupakan beberapa hal yang harus kamu perhatikan saat ingin menggunakan pinjaman untuk menikah.

 

1. Ingin mewujudkan pernikahan seperti cinderella


Banyak orang yang akhirnya memutuskan menggunakan dana pinjaman untuk menikah guna mewujudkan mimpi acara pernikahan bak seperti negeri dongeng.

 

Padahal kemampuan keuangannya tidak sejalan dengan hal itu. Alhasil setelah menikah, pasangan itu akan dibebani dengan cicilan yang cukup tinggi untuk bisa melunasi dana utangan tersebut. Berharap dari uang hadiah yang diberikan oleh para tamu, ternyata tidak mencukupi untuk menutup biaya pernikahan yang sangat besar.

 

Sah-sah saja untuk mewujudkan pernikahan yang elegan dan juga mewah. Asal sesuai dengan kemampuan keuangan, jangan malah kamu yang misalnya hanya memiliki penghasilan pas-pasan lantas menggunakan dana pinjaman untuk menikah guna menuruti nafsu semata.

 

Hal itu akan menambah berat kehidupan setelah menikah kelak. Karena percayalah, kehidupan baru akan dimulai setelah menikah. Pada akhirnya, kamu akan merasa bahwa menghabiskan dana hingga ratusan juta rupiah hanya untuk satu malam adalah hal yang sangat mubazir.

 

Terlebih jika kamu belum memiliki tempat tinggal untuk menetap, lalu belum memiliki dana darurat dan segudang rencana keuangan lain yang belum terwujud.

 

(Baca juga: 5 Cara Ampuh Hilangkan Stres Setelah Seharian Bekerja)

 

2. Utang membuat tidak harmonis

 

Ada banyak kisah yang menceritakan bahwa pasangan suami istri yang baru saja menikah harus terus bertengkar lantaran utang yang harus dibayarkan dalam pinjaman untuk menikah. Maklum, setelah menikah, dua kepala menjadi satu.

 

Otomatis kebutuhan hidup juga yang tadinya hanya sat orang bertambah menjadi 2 orang. Kamu sebagai laki-laki harus bertanggung jawab atas nafkah istri dan juga anak hasil pernikahan kamu, sementara utang pinjaman dana menikah belum juga terlunasi.

 

Hal itu menambah berat beban keuangan yang harus kamu tanggung. Banyak orang yang memutuskan untuk menggunakan dana pinjaman untuk menikah dengan plafon yang sangat besar.

 

Padahal jika diukur kemampuan bayarnya, terlihat sangat sulit untuk bisa membayarkan cicilan bulanannya. Lebih baik jika kamu menabung sedari dini untuk menyiapkan dana pernikahan.

 

Karena jika kamu sudah dana menikah dan membutuhkan sedikit dana pinjaman untuk menikah, itu masih lebih baik ketimbang menggantungkan semuanya ke dana pinjaman untuk menikah.

 

3. Beban bunga


Hal ini sejalan dengan jumlah plafon pinjaman untuk menikah yang diajukan. Semakin besar dana maka semakin besar juga biaya bunga yang harus kamu bayar.

 

Artinya kamu harus menghitung dengan seksama berapa kemampuan kamu untuk bisa membayarkan dana cicilan pinjaman untuk menikah itu. Batasi juga total utang yang bisa dimilki oleh kamu hanyalah 30% dari penghasilan bulanan.

 

Itu sudah termasuk cicilan kredit motor, rumah dan jenis kredit lain yang harus kamu bayarkan setiap bulannya. Jika ternyata total cicilan yang kamu miliki sudah mencapai 20%, artinya kamu hanya bisa memilki ruang cicilan sekitar 10% dari gaji.

 

Hitung juga risiko dari ketidakpastian ekonomi yang terjadi seperti sekarang ini. Artinya kamu juga harus memiliki dana darurat untuk mitigasi ketika pinjaman untuk menikah harus dibayar sementara pekerjaan kamu diterpa badai krisis ekonomi.

 

Jangan ragu untuk mengatakan besaran dana yang sanggup kamu bayarkan untuk menikah dengan orang tua calon pasangan. Karena keterbukaan adalah kunci untuk menjalani rumah tangga yang harmonis.

 

Persiapkan dana menikah dengan matang, sehingga jika ternyata membutuhkan dana pinjaman untuk menikah, kamu tidak akan terbebani dengan beban bunga yang harus dibayarkan setiap bulannya.

 

Namun jika ternyata kamu memang benar-benar membutuhkan dana pinjaman untuk menikah, hitung baik-baik berapa dana yang sebenarnya kamu butuhkan. Jangan ragu untuk mencoret kebutuhan yang sebenarnya tidak terlalu penting.

 

Karena ingat ,yang terpenting adalah kehidupan setelah menikah. Bukan pada pesta pernikahan yang kamu gelar. Nah berikut merupakan beberapa opsi fasilitas pinjaman untuk menikah yang bisa kamu manfaatkan. Pergunakan dengan bijak dan lagi-lagi hitung dengan seksama berapa kebutuhan dan bagaimana kemampuan bayar kamu.

 

(Baca juga: Hati-Hati, Ini 5 Tanda Kalau Hidup Kamu Boros)

 

Daftar Pinjaman untuk menikah


1. KTA SCB


Pinjaman untuk menikah yang pertama bisa kamu gunakan adalah fasilitas Kredit Tanpa Agunan alias KTA SCB (Standard Chartered Bank). Fasilitas ini tidak memerlukan jaminan saat akan mengajukannya, limit pinjaman yang diberikan maksimal Rp300 juta dengan suku bunga 0,95%.

 

Meskipun limit yang diberikan cukup besar, kamu bisa mengajukannya sesuai dengan kebutuhan. Jangan silau akan besarnya dana yang bakal didapat, karena itu adalah dana utang. Semakin besar dana yang kamu dapatkan, maka kompensasinya semakin besar pula cicilan yang harus dibayarkan.

 

Kamu tentu tidak ingin skor kredit kamu buruk di mata perbankan bukan? Jadi disiplin membayar cicilan dan hitung kemampuan bayar kamu agar kamu tidak mengalami kesulitan di kemudian hari.

 

Jika skor kredit kamu buruk, maka kedepannya untuk mendapatkan akses keuangan lain akan bertambah sulit.

 

2. Pembiayaan dari BFI


Kamu bisa menggunakan dana pembiayaan dari BFI. Bentuknya adalah pinjaman dengan agunan, baik itu Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) mobil, motor ataupun sertifikat tanah.

 

Karena bentuknya adalah pinjaman dengan agunan, maka pinjaman untuk menikah ini memiliki plafon yang sangat besar. Maksimal dana yang bisa diberikan adalah Rp2 miliar.

 

Jangan ragu untuk mengajukan dana pinjaman untuk menikah sesuai dengan kebutuhan. Bicarakan dengan pasangan tentang bagaimana pandangan kamu tentang kehidupan setelah menikah, sehingga kedua belah pihak sepakat bahwa dana pinjaman untuk menikah bisa digunakan dengan dana yang sangat sedikit.

 

Sejatinya, pinjaman untuk menikah sah-sah saja untuk digunakan. Hanya saja, akan lebih bijak jika kamu bisa mengelola keuangan sejak dini. Jangan sampai hanya karena gengsi semata, kamu jadi gelap mata dan mengorbankan kehidupan kamu hanya untuk menutupi biaya pesta untuk satu alam.

 

Lebih baik lagi jika kamu bisa menyisihkan dana untuk kehidupan setelah menikah. Baik itu untuk membeli rumah, mobil ataupun kebutuhan lainnya untuk memudahkan hidup dan kehidupan kamu.

 

Kamu yang membutuhkan produk keuangan baik itu kartu kredit, KTA, pinjaman modal usaha, kredit multi guna, pinjaman untuk menikah, pinjaman online, cicilan dana pendidikan dan ragam produk keuangan lainnya bisa langsung mengajukan di Finpedia.id. Akses sekarang dan temukan mana produk yang sesuai dengan kebutuhanmu.