Cari Rumah Saat Pandemi? Simak Simulasi KPR berikut Ini
Banyak ahli properti yang mengatakan saat pandemi seperti sekarang adalah saat yang tepat untuk membeli produk properti. Hal itu dikarenakan lemahnya permintaan membuat sektor properti tidak leluasa untuk meningkatkan harga produknya secara tahunan seperti masa-masa sebelumnya. Dengan membelinya sekarang, kamu bisa memetik hasilnya di beberapa tahun kemudian. Tetapi lakukan simulasi KPR dulu untuk melihat kemampuan keuangan kamu.
Membeli rumah dengan mekanisme KPR masih menjadi primadona bagi banyak orang. KPR sendiri adalah fasilitas Kredit Pemilikan Rumah yang dikeluarkan oleh lembaga perbankan untuk memudahkan masyarakat memiliki hunian tempat tinggal.
Melalui mekanisme KPR, nasabah hanya perlu membayar uang muka ke bank untuk bisa memiliki rumah. Proses yang terjadi adalah, bank membayar lunas rumah dari pihak developer, kemudian nasabah mencicilnya ke bank sesuai dengan akad kredit yang sudah dibuat sebelumnya.
Oleh karena itu penting bagi nasabah untuk melakukan simulasi KPR agar mendapatkan proyeksi terbaik tentang kemampuan keuangannya selama membayar cicilan rumah. Berdasarkan hasil Survei Properti Residensial yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia menyebutkan bahwa sekitar 76,02% orang pada kuartal 3 tahun lalu memilih menggunakan mekanisme KPR saat membeli rumah.
(Baca juga: 10 Orang Terkaya di Dunia. Usianya Masih di Bawah 30 Tahun!)
Keuntungan membeli rumah dengan KPR
Ada banyak keuntungan yang didapatkan saat akan membeli rumah dengan mekanisme KPR. Salah satunya adalah dana yang dikeluarkan menjadi lebih ringan. Sebelum mengajukan KPR di bank, kamu bisa melakukan simulasi KPR terlebih dahulu.
Isi dari simulasi KPR adalah besaran uang muka, tingkat suku bunga, jumlah plafon pinjaman yang disetujui dan biaya lain yang bakal masuk dalam perhitungan cicilan kamu setiap bulannya.
Membincang keuntungan membeli rumah dengan KPR, selain tidak perlu mengeluarkan dana yang banyak, dalam arti misalnya harga rumahnya Rp500 juta, kamu tidak perlu mengeluarkan uang sebesar itu untuk bisa memiliki rumah.
Dana yang diperlukan hanya 10% hingga 15% dari total harga rumah untuk kamu setorkan ke bank. Sisanya bisa kamu cicill dana jangka waktu tertentu. Selain itu, terdapat keuntungan lain yang bisa kamu dapatkan dengan membeli rumah secara KPR.
1. Mendapatkan asuransi
Saat mengajukan pembelian rumah secara KPR, bank biasanya membundling kredit rumah dengan proteksi dari produk asuransi kerugian seperti asuransi kebakaran. Jadi sepanjang kamu masih mencicil, rumah kamu menjadi terlindungi dengan adanya fasilitas tersebut.
JIka kamu membeli produk asuransi kebakaran secara terpisah, rata-rata premi yagn harus kamu bayarkan berkisar di angka 0,06% hingga 0,11% dari harga rumah setiap bulannya.
Dengan skema KPR, kamu tidak perlu repot untuk memperpanjang dan juga membayar premi setiap bulan. Karena fasilitas tersebut biasanya sudah diberikan oleh bank saat pengajuan kredit.
2. Lebih cepat memiliki rumah
Dengan menggunakan skema KPR, kamu bisa memiliki rumah dengan hanya membayarkan sejumlah uang muka dan biaya lainnya. Bisa dibayangkan jika kamu yang memiliki penghasilan yang tidak begitu besar harus menabung sampai berapa lama untuk bisa mengumpulkan uang yang sesuai dengan rumah yang diinginkan.
Padahal setiap tahunnya harga properti khususnya rumah tapak mengalami peningkatan sebanyak 10% setiap tahunnya. Artinya semakin lama kamu menunda untuk membeli rumah, semakin mahal harga rumah yang diinginkan. Pemberian KPR bagi masyarakat juga merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah untuk bisa menyediakan rumah bagi seluruh masyarakat.
3. Bisa dijadikan investasi
Dengan skema KPR, kamu juga bisa menjadikan rumah sebagai sarana investasi. Caranya adalah dengan menyewakan rumah yang kamu beli kepada pihak lain. Hitung dengan benar saat melakukan simulasi KPR. Kemudian lakukan survei tentang harga sewa disekitaran rumah yang sudah kamu beli.
Sebagai contoh, harga sewa rumah kamu berkisar di angka Rp2 juta per bulan, sementara cicilan yang harus dibayarkan setiap bulannya mencapai Rp3 juta per bulan. Disitu kamu sudah bisa mendapatkan keringanan cicilan setiap bulannya.
Perlu diingat juga, harga properti setiap tahun mengalami peningkatan minimal 10%, artinya dengan cicilan yang sangat kecil, kamu sudah mendapatkan imbal hasil investasi untuk beberapa tahun kedepan.
Beberapa developer bahkan sudah ada yang mencarikan konsumen untuk menyewa hunian kamu nanti. Jadi kamu hanya perlu membayar uang muka, cicilan bulanan dibayarkan oleh penyewa dan hunian tetap menjadi milik kamu sepenuhnya.
(Baca juga: Usaha Ini Dulu Makmur, Sekarang Sudah Ditinggalkan Karena Digitalisasi)
Menghitung simulasi KPR
Saat akan mengajukan KPR, ada baiknya melakukan simulasi KPR terlebih dahulu. Hal itu penting untuk menghindari terjadinya gagal bayar yang berakibat pada sita aset. Kamu sudah capek-capek mengangsur, kemudian putus di tengah jalan.
Nah berikut merupakan contoh simulasi KPR yang bisa kamu terapkan dalam perhitungan saat akan membeli rumah. Simulasi KPR ini adalah simulasi di bank konvensional, jadi suku bunga yang diberikan adalah suku bunga mengambang.
Kamu yang ingin membeli rumah dengan luas tanah mencapai 90 meter persegi, luas bangunan 45 meter di wilayah selatan Jakarta harus membayar senilai Rp500 juta secara tunai. Dengan mekanisme KPR maka kamu harus membayar uang muka terlebih dahulu yang besarannya sekitar 10% dari harga rumah atau sekitar Rp50 juta.
Kemudian tenor yang kamu ajukan adalah selama 15 tahun dengan suku bunga 7% fix selama 1 tahun. Maka plafon pinjaman yang kamu terima adalah Rp450 juta. Sehingga cicilan yang harus kamu bayarkan dalam tahun pertama adalah sekitar Rp4.045.000 per bulan.
Biasanya suku bunga tetap hanya diberikan dalam jangka waktu tertentu, Tergantung kebijakan bank yang bersangkutan. Rata-rata berkisar di angka 1 tahun hingga 5 tahun. Setelah itu, suku bunga yang akan dibebankan adalah suku bunga floating alias mengambang.
Disini bank akan memberikan suku bunga yang disesuaikan dengan suku bunga pasar. Itu mengapa penting bagi kamu untuk melakukan simulasi KPR terlebih dahulu saat akan membeli rumah.
Dengan begitu, kamu bisa melihat secara jelas berapa kebutuhan yang harus dibayarkan dan kemampuan pembayaran kamu selama jangka waktu cicilan.
Kamu yang menginginkan suku bunga tetap bisa mendapatkannya melalui mekanisme KPR Syariah. Fasilitas tersebut bisa diperoleh melalui bank atau lembaga keuangan syariah.
Dalam skema KPR Syariah, bank akan memberikan informasi berapa besaran suku bunga tetap yang diberikan kepada kamu selaku nasabah sebelum akad kredit.
Apapun skema KPR yang kamu pilih, tentunya mekanisme tersebut akan memudahkan kamu untuk mendapatkan rumah impian. Kamu jadi bisa menakar berapa kebutuhan uang muka yang harus dibayarkan dan menetapkan target untuk mencapainya.
Kamu bisa menjajal usaha untuk menambah kemampuan keuangan kamu saat mengajukan KPR. Usaha yang dijalankan tidak melulu harus langsung besar, kamu bisa memulainya dengan modal terkecil sekalipun.
Terpenting adalah kamu memliki niat dan passion di sektor usaha itu. Kamu bisa memanfaatkan dana cepat dari Finplus untuk memulai usaha. Bunga yang ditawarkan ringan, hanya 0,4% dan ajukan di Finpedia. Mulai dari sekarang yuk supaya kamu bisa lebih cepat memiliki rumah impian.
Produk yang direkomendasikan
Easycash
Rp 200,000 - Rp 80,000,000
Pencairan Dana Cepat! Proses dalam 3 menit, dan proses pencairan cepat.
Proses Pengajuan Mudah! Hanya butuh KTP dan ikuti 3 langkah pinjaman.
BPR Kredit Mandiri Indonesia
Rp 20,000,000 - Rp 2,000,000,000
✔ Tenor minimal Rp 20 juta
BFI Pembiayaan jaminan Sertifikat Rumah
Rp 50,000,000 - Rp 2,000,000,000
✔ Pinjaman hingga Rp 2 Milyar
Indodana
Rp 1,000,000 - Rp 25,000,000
✔ Biaya Cicilan Lebih Rendah
✔ Data Aman, Terjamin & Terdaftar dan Diawasi OJK