Jurus Anti Bengkak Saat Renovasi Rumah

Posted: 21 Jan 2021from: EditorLast updated : 19 Apr 2021

Saat sedang merenovasi rumah, kadang alokasi dana yang sudah dibuat sebelumnya mengalami over budget alias membengkak. Tidak adanya perencanaan keuangan yang matang dan juga rencana pengerjaan proyek renovasi menjadi salah satu alasan meningkatnya biaya renovasi rumah dari budget yang sudah tersedia. Jika begitu, kamu mungkin bisa mencoba menggunakan dana KTA untuk renovasi rumah sebagai langkah mitigasinya.

 

Menggunakan dana kredit tanpa agunan (KTA) untuk renovasi rumah merupakan cara yang bisa kamu lakukan untuk bisa menjaga biaya renovasi rumah sesuai dengan budget. Namun sebelumnya kamu perlu menghitung biaya yang dibutuhkan untuk melakukan renovasi rumah. Berikut merupakan langkah yang bisa kamu lakukan.

 

(Baca juga: Mengenal Generasi Sandwich dan Bagaimana Memutusnya)

 

1. Buat Rencana Anggaran Biaya (RAB)

 

Istilah RAB biasanya hanya seorang arsitek yang bisa membuatnya, namun kamu juga bisa mempelajarinya. Paling tidak, kamu bisa membuat RAB untuk proyek renovasi rumah kamu sendiri.

 

Pertama adalah tentukan luasan lahan yang akan direnovasi. Misalnya renovasi hanya untuk melakukan penambahan kamar berukuran 3 x 4 meter persegi. Tetapkan jumlah pastinya yang akan kamu renovasi, hal itu perlu agar biaya renovasi rumah tidak mengalami pembengkakan.

 

Dalam RAB, terdapat juga biaya tenaga kerja dan juga biaya material. Tetapkan dulu desain seperti apa yang akan dibangun, misalnya, kamu sudah memutuskan untuk membangun kamar untuk anak, hitung semua kebutuhannya, mulai dari material dasar, lalu untuk interiornya juga. Jangan sampai ada yang terlupa.

 

Untuk biaya tenaga kerja, ada 2 jenis yang bisa digunakan. Pertama adalah biaya tenaga kerja harian dan biaya kerja secara borongan. Untuk tenaga kerja harian, rata-rata tenaga ahli atau yang biasa disebut sebagai tukang, memiliki tarif Rp150 ribu per hari, sedangkan untuk asistennya sekitar Rp100 ribu per hari.

 

Sedangkan untuk tenaga kerja yang menggunakan skema borongan, tarifnya bervariasi, ada yang sekitar Rp2 juta per meter persegi hingga Rp5 juta per meter persegi. Tergantung spesifikasi bahan bangunan yang digunakan. Dalam skema borongan, biaya material sudah termasuk dalam tarif yang dipatok.

 

Keduanya memiliki nilai tersendiri, sehingga penting untuk kamu memutuskan sejak awal. Pun sudah memutuskan untuk menggunakan sistem borongan, kamu juga harus sudah mengetahui informasi harga bahan bangunan yang digunakan. Kalau perlu, buat surat perjanjian kerja antara kamu dan penerima kerja. Jangan lupa untuk menghitung estimasi waktu penyelesaian pekerjaan.

 

2. Jangan sering merubah tujuan

 

Hal paling krusial saat sedang melakukan renovasi rumah adalah tujuan dari renovasinya berubah-ubah. Awalnya ingin membangun kamar anak, lalu berubah untuk menjadi gudang, lalu berubah lalu menjadi tempat ibadah di rumah, lalu berubah lagi untuk kolam ikan.

 

Hal itu akan membuat biaya renovasi rumah kamu tidak ada habisnya. Tentukan dari sekarang apa tujuan kamu melakukan renovasi rumah lalu fokus pada hal itu.

 

Jangan latah melihat desain tetangga atau desain yang kamu lihat di dunia maya, sesuaikan dengan budget yang kamu punya, sehingga kamu bisa tetap menjaga kondisi keuangan meskipun sedang mengeluarkan banyak biaya untuk renovasi rumah.

 

(Baca juga: 4 Tips Membuat Perencanaan Keuangan Buat Kamu yang Bergaji UMP)

 

3. Renovasi rumah untuk 10 tahun kedepan

 

Buat desain renovasi rumah untuk 5 hingga 10 tahun kedepan. Kamu tentu tidak ingin melakukan renovasi rumah setiap tahun kan? Jadi, saat sedang menentukan desain bangunan, pastikan bahwa itu bisa digunakan secara jangka panjang.

 

Jangan juga untuk memaksakan desain yang sebenarnya hanya akan membuat kamu bosan dan tidak bisa mudah beradaptasi dengan penambahan anggota keluarga. Misalnya, untuk menentukan posisi kamar tidur, kamu sudah harus menentukannya dari awal.


Apakah berada di depan di sebelah ruang tamu, di dekat dapur atau di taman belakang. Terpenting adalah, bangunan hasil renovasi tidak akan mudah di bongkar dan di bangun lagi hanya untuk memenuhi kepuasan kamu.

 

Renovasi rumah bukanlah perkara murah. Banyak dana yang dikeluarkan untuk bisa mewujudkan hal tersebut. Oleh karena itu, hitung dan tentukan dengan benar apa-apa saja yang akan dibangun, dimana letaknya dan pastikan bahwa dalam 5 hingga 10 tahun ke depan bangunan tersebut mampu beradaptasi dengan kondisi keluarga. Jadi buat ruangan yang sifatnya multiguna dan multi years. Dengan begitu kamu juga tidak repot untuk melakukan renovasi rumah setiap tahun.

 

4. Gunakan dana KTA, biar tidak bengkak

 

Setelah RAB sudah dibuat, tujuan renovasi rumah sudah kamu pahami dan bangunan yang akan dibuat juga multifungsi, kamu bisa melakukan pembatasan pengeluaran dengan menggunakan dana Kredit Tanpa Agunan (KTA).

 

Mengapa tidak menggunakan dana tabungan? Dana tabungan bisa kamu gunakan sebagai dana darurat saat menghadapi kondisi yang tidak diharapkan. Nah dana KTA bisa digunakan untuk renovasi rumah.

 

Ajukan sesuai dengan kebutuhanmu. Misalnya, dana untuk renovasi rumah yang kamu butuhkan hanya sebesar Rp125 juta, maka ajukan seharga itu. Jangan kamu lebihkan menjadi Rp130 juta atau Rp135 juta.

 

Karena ingat,, tujuan kamu adalah untuk menghindari terjadinya pembengkakan biaya. Kalau kamu mengajukan diatas dana yang dibutuhkan, bukannya kamu juga sudah meningkatkan dengan sengaja alokasi budget renoavasi rumah?

 

Dengan menggunakan KTA kamu bisa membatasi biaya renovasi sesuai dengan budget yang diajukan. Setelah cair, pisahkan langsung dana KTA dengan dana tabungan, setelah itu gunakan dana tersebut untuk membayar biaya yang dibutuhkan. Lakukan simulasi KTA terlebih dahulu agar lebih nyaman.

 

Dana tersebut bisa kamu cicil dalam jangka waktu tertentu. Jadi keuangan kamu juga tetap ringan. Kamu bisa memanfaatkan dana KTA dari Standard Chartered Bank (SCB). Untuk nominal pinjaman Rp100 juta hingga Rp200 juta dengan tenor 12 bulan hingga 24 bulan, kamu bisa mendapatkan suku bunga 0,95% per bulan.


Sedangkan untuk tenor yang lebih panjang, yakni di 27 bulan sampai 60 bulan, kamu bisa mendapatkan suku bunga 1,19% per bulan. Manfaatkan hal tersebut untuk hal yang juga bermanfaat, ajukan sekarang di Finpedia