Saat Pandemi, Uang Lebih Baik di Tabung atau di Investasikan?
Akhir bulan ini, Indonesia akan masuk dalam tahap resesi. Roda ekonomi diprediksi akan berjalan lambat akibat menurunnya daya beli. Meski begitu, pemerintah optimistis bahwa kondisi resesi yang akan terjadi masih jauh lebih baik dari resesi saat 1998 lalu
Nah saat dalam keadaan seperti itu, banyak orang yang menyiapkan dana tunai secara ekstra. Gunanya adalah sebagai antisipasi jika terjadi lonjakan kebutuhan yang tidak diduga, sehingga tidak perlu repot untuk datang ke mesin ATM untuk melakukan penarikan.
Tetapi jangan juga mempersiapkan terlalu banyak dana tunai. Kamu bisa tetap menyimpannya di bank atau sarana penyimpanan uang lainnya agar lebih aman. Selain itu, kamu juga bisa menjadi lebih hemat, karena tidak memegang uang tunai dalam jumlah banyak.
Nah membincang penyimpanan uang, ada dua mekanisme yang bisa kamu gunakan. Pertama adalah dengan menaruhnya di tabungan dan yang kedua adalah dengan menaruhnya dalam wadah investasi.
Sebelum hal itu dilakukan, ada baiknya kamu mengikuti sikap dari Warren Buffet. Dia mengatakan “Don’t put all your eggs in one basket”. Maksudnya adalah, jangan taruh dana yang kamu punya dalam satu instrumen.
Baiknya kamu membaginya kedalam beberapa wadah, seperti tabungan lalu ada investasi dan lainnya. Tujuannya adalah agar tercipta diversifikasi imbal hasil dan juga risiko. Nah berikut merupakan beberapa pertimbangan yang bisa kamu gunakan untuk menentukan instrumen keuangan mana yang bisa lebih banyak digunakan untuk menyimpan uang.
1.Tabungan
Sesuai dengan konsepnya, produk tabungan merupakan instrumen yang dimililiki oleh bank sebagai sarana penyimpanan dana nasabah. Kamu bisa memanfaatkannya untuk memisahkan dana tabungan dengan dana untuk kebutuhan bulanan.
Dari situ, kamu bisa menikmati bunga tabungan maksimal 6% per tahun. Tetapi jangan juga lupakan biaya administrasi bank yang mencapai 0 hingga 2,75%, tergantung kebijakan masing-masing bank. Jadi jika dihitung, bunga bersih yang kamu dapatkan kurang dari 6%.
Untuk menghitung bunga tabungan, terdapat 3 mekanisme, yaitu berdasarkan saldo terendah, saldo harian dan saldo rata-rata.
Dengan menggunakan tabungan, kamu akan diberikan kartu ATM (automatic teller machine) untuk memudahkan penarikan. Kamu bisa mengambil uang tunai lewat mesin ATM yang disediakan.
Selain itu, tersedia juga platform mobile banking maupu internet banking yang memungkinkan kamu untuk mengelola keuangan kapan pun dan dimanapun.
Produk tabungan yang bisa kamu gunakan untuk membenamkan dana dengan suku bunga yang lebih baik adalah deposito alias tabungan yang menggunakan sistem kontrak dalam pencariannya.
Suku bunga deposito umumnya berada di kisaran 5,01% per tahun. Kamu bisa memanfaatkan dana tersebut untuk kebutuhan jangka pendek. Kontrak pencairannya sendiri mulai dari 3 bulan, 6 bulan 12 bulan dan 24 bulan.
Kamu bisa pilih mau menggunakan yang mana. Baiknya sisihkan sekitar 10% dari tabungan utama ke tabungan untuk kebutuhan bulanan. Jadi kamu bisa tetap cermat mengatur keuangan dengan baik. Manfaatkan mudahnya tarik dan setor tunai dari bank untuk melakukan transaksi keuangan.
Dalam tabungan, risiko yang kamu tanggung menjadi sangat kecil. Artinya penyusutan dana akibat faktor eksternal tidak akan terjadi.
2.Investasi
Nah membincang investasi saat pandemi, data dari salah satu perusahaan penyedia reksa dana online, pertumbuhan jumlah nasabah baru melonjak hingga 57%. Hal itu menunjukkan bahwa ada banyak orang juga yang menggunakan instrumen investasi sebagai salah satu medium penyimpanan dananya.
Reksa dana merupakan salah satu jenis investasi yang bisa mudah kamu gunakan Mulai dari dana Rp100 ribu kamu bisa membeli reksa dana yang diinginkan. Baik itu reksa dana pendapatan tetap, campuran ataupun saham.
Rata-rata imbal hasil reksa dana lebih dari 8%, bahkan ada juga yang mencapai 24% per tahun. Namun yang namanya investasi, tidak melulu soal keuntungan. Kamu juga harus siap dengan yang namanya penyusutan jumlah dana.
Karena ibarat dua sisi mata uang, keuntungan dan risiko tidak dapat dipisahkan. Keduanya melekat dalam setiap jenis investasi.
Semakin besar keuntungan yang kamu dapatkan, maka semakin besar juga risiko yang mengikutinya. Jika membincang investasi, ada banyak instrumen yang bisa kamu gunakan. Kamu hanya perlu menyesuaikan dengan rencana keuangan
Ada logam mulia yang bisa digunakan secara jangka panjang, kemudian ada juga properti yang bisa kamu jajal. Semuanya tergantung pilihan dan kebutuhan. Tetapi yang terpenting kamu sudah paham prinsip dasarnya.
Dalam keadaan pandemi seperti sekarang, investasi juga penting untuk menjaga dana kamu tetap bertambah. Tetapi jangan dibenamkan semuanya juga, sisakan untuk di simpan di dalam tabungan.
Karena yang namanya investasi, ada waktu pencairannya. Semisal reksa dana, biasanya adalah H+7 alias 7 hari kerja setelah waktu pencairan. Tetapi khusus untuk logam mulia, kamu bisa langsung menjualnya ketika di butuhkan.
Perkuat juga ketahanan ekonomi dengan cara berbisnis. Ada banyak jenis usaha yang bisa kamu jajal untuk mendapatkan pendapatan tambahan. Mulai dari penjualan makanan online, kue kering, baju bayi dan masih banyak lagi. Urusan modal, akses Finpedia dan temukan pinjaman modal usaha yang cocok untuk kamu.
Produk yang direkomendasikan
Limit kredit hingga Rp50 juta
Easycash
Rp 200,000 - Rp 80,000,000
Pencairan Dana Cepat! Proses dalam 3 menit, dan proses pencairan cepat.
Proses Pengajuan Mudah! Hanya butuh KTP dan ikuti 3 langkah pinjaman.
BPR Kredit Mandiri Indonesia
Rp 20,000,000 - Rp 2,000,000,000
✔ Tenor minimal Rp 20 juta
BFI Pembiayaan jaminan Sertifikat Rumah
Rp 50,000,000 - Rp 2,000,000,000
✔ Pinjaman hingga Rp 2 Milyar