5 Produk Investasi Yang Cocok Buat Persiapan Dana Pensiun. Dijamin Cocok Untukmu!

Posted: 7 Okt 2024from: EditorLast updated : 7 Okt 2024

Pensiun merupakan masa dimana seorang sudah tidak bekerja lagi karena sudah lanjut usia. Usia 55 – 60 tahun adalah rata-rata usia pensiun di Indonesia. Banyak orang yang selalu mengaitkan masa pensiun dengan investasi. Memang apa alasannya kenapa kamu harus berinvestasi sebelum menghadapi masa pensiun.

 



Terpenuhinya Kebutuhan Sehari-hari

 

Perusahaan tempatmu bekerja pasti akan memberikanmu berbagai tunjangan dan dana pensiun ketika kamu pensiun. Tapi nanti kamu akan merasakan bahwa gaji bulananmu saat bekerja terasa lebih besar daripada dana pensiun yang kamu terima.

 

Maka, biar kebutuhan sehari-hari tetap bisa terpenuhi, kamu gak bisa hanya mengandalkan uang pensiun saja. Ada kalanya faktor kesehatan bisa membuat biaya hidupmu meningkat ketika pensiun. Jadi akan lebih baik jika kamu berinvestasi sejak muda agar kebutuhan kamu tetap terpenuhi saat pensiun nanti.

 


Keuangan yang Sehat di Hari Tua

 

Pastinya kamu hanya ingin menikmati sisa hidupmu saat pensiun nanti. Mungkin liburan ke berbagai tempat, menjadi relawan di kegiatan sosia dan berorganisasi adalah keinginan-keinginan yang ingin kamu lakukan saat pensiun.

 

Dengan menentukan langkah untuk berinvestasi sejak masa muda, keinginan-keinginan seperti diatas bisa menjadi kenyataan. Walaupun harus memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memiliki beberapa kegiatan tertentu kondisi keuanganmu akan tetap sehat.

 



Tidak Membebankan Anak

 

Untuk memenuhi kebutuhanmu saat pensiun nanti, usahakan untuk tidak bergantung dan membebani naak-anakmu untuk menafkahimu. Karena saat akan berkeluarga nanti, mereka juga harus memenuhi berbagai kebutuhan seperti membeli rumah dan menyiapkan dana pendidikan anak.

 

Tentunya dengan tidak membebani biaya hidup mereka adalah hal yang baik. Untuk menikmati masa pensiunmu nanti, ada baiknya kamu bisa berinvestasi sedini mungkin.

 

Maka, 3 alasan diatas sangatlah cocok menjadi langkah utama untukmu mulai berinvestasi. Jika saat ini kamu berencana untuk menyiapkan dana pensiun, kamu harus melihat ciri produk investasi yang cocok untuk dana pensiun, seperti memiliki risiko rendah, memiliki keuntungan tetap, aman, dan mudah diakses.

 

Setelah mengetahui ciri-ciri produk investasi untuk dana pensiun, berikutnya Finplan akan memberitahumu tetang produk investasi yang cocok untuk persiapan dana pensiun. Check it out!

 




1. Deposito

 

Mencari investasi yang aman untuk menabung dana pensiun? Maka, deposito termasuk investasi yang cocok untukmu.

 

Kamu tidak bisa sesuka hati menarik uang yang kamu tabung di deposito. Nanti, per tahunnya kamu akan menerima sekitar 6% – 8% imbalan bunga atas uang yang kamu simpan di deposito. Tentunya jika dibandingkan dengan inflasi saat ini, bunga yang diberikan cukup tinggi. Kamu tidak perlu khawatir tentang keamanan uang yang kamu simpan di deposito karena sudah dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) dari bank, sehingga risikonya lebih rendah.

 

Hampir seluruh bank di Indonesia sudah memiliki tabungan deposito, sehingga berinvestasi di deposito akan terasa sangat mudah.

 




2. Reksa Dana

 

Untuk investasi pensiun atau investasi jangka panjang, reksa dana termasuk salah satu produk investasi yang sangat cocok.

 

Investasi reksa dana terkenal ramah bagi investor pemula karena proses investasi yang sangat mudah. Hal ini disebabkan karena manajer investasi yang profesional akan mengelola uang atau modal yang kamu investasikan.

 

Terdapat 4 jenis reksa dana, yaitu Reksa Dana Pasar Uang (RDPU), Reksa dana Saham, Reksa dana Obligasi, dan Reksa Dana Campuran.

 

Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) memiliki risiko yang rendah dan cocok untuk kamu yang sedang menyiapkan dana pensiun. Kamu juga bisa menerima 5% – 7% return per tahunnya.

 

Saat ini, investasi reksadana sudah sangat mudah lho, investasi bisa melalui website atau aplikasi. 

 




3. P2P Lending

 

Untuk menyiapkan dana pensiun, kamu juga bisa mencoba investasi P2P (Peer to Peer) Lending. 18% – 24% return akan kamu terima per tahunnya.

 

Cara berinvestasi di P2P Lending adalah dengan cara kamu sebagai investor meminjamkan uang kepada debitur (peminjam) dalam periode tertentu.

 

Return dari P2P Lending akan kamu dapatkan dari bunga pinjaman yang dikenakan kepada peminjam pada saat pinjaman tersebut sudah sampai di tanggal jatuh tempo.

 

Risiko yang akan kamu terima saat melakukan investasi P2P Lending cukup tinggi, dimana kamu akan merugi apabila pinjaman tersebut tidak bisa dilunasi oleh debitur. Namun, dengan meminjamkan uang kepada beberapa debitur berbeda, maka kamu bisa menghindari kerugian tersebut.

 



4. Obligasi Ritel Indinesia (ORI)

 

Return yang akan kamu terima sebesar 8% per tahun apabila kamu berinvestasi di ORI (Obligasi Ritel Indonesia). ORI akan mengunci uang yang kamu investasikan selama 1 sampai 5 tahun.

 

Investasi ini memiliki risiko yang sangat rendah karena ada jaminan dari pemerintah. Jadi, untuk persiapan dana pensiun kamu bisa mencoba untuk berinvestasi di ORI.

 




5. Emas

 

Salah satu produk investasi yang bisa kamu coba untuk menyiapkan dana pensiun adalah emas, karena emas termasuk komoditas dunia yang cukup mahal.

 

Saat ini jika kamu ingin berinvestasi emas, kamu bisa memulainya dengan cukup mudah dan murah. Tidak hanya emas batangan, kamu juga bisa berinvestasi emas perhiasan, menabung emas di Pegadaian, dan membeli emas digital dengan modal di bawah Rp100.000.

 



 

Pentingnya Investasi untuk Masa Pensiun

 

Jika kamu ingin memiliki masa tua yang nyaman, maka berinvestasi adalah caranya. Banyaknya orang yang belum memiliki kesadaran tentang petingnya investasi membuat mereka akan terjebak dalam kesulitan ekonomi saat tua nanti.

 

Maka, untuk menyiapkan dana pensiun mulai sekarang kamu harus secara rutin menyisihkan atau mengalokasikan sejumlah uang dari penghasilanmu untuk berinvestasi. Dengan informasi di atas, semoga kamu bisa menemukan produk investasi yang cocok dan sesuai dengan kondisi keuanganmu saat ini.

 

Masa tua yang nyaman berawal dari kebiasaan mengelola keuangan dengan baik dan berinvestasi sedari dini.