Pentingnya Tabungan Pendidikan Untuk Buah Hati
Sekolah dari rumah alias school from home (SFH) masih terus diberlakukan. Demi mengurangi efek penyebaran virus Covid-19, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) masih terus memperpanjang program sekolah tanpa tatap muka tersebut. Tetapi bukan berarti biaya pendidikan juga mengalami penyusutan, karena pemerintah menargetkan kualitas pendidikan tidak menurun walaupun SFH dilaksanakan.
Kamu yang saat ini memilki anak di usia sekolah, tetap harus menyiapkan dana pendidikan untuk persiapannya kelak. Ada banyak lembaga keuangan yang menawarkan layanan tabungan pendidikan.
Mulai dari lembaga perbankan hingga lembaga keuangan non bank menawarkan layanan keuangan untuk menyiapkan dana pendidikan lewat tabungan pendidikan. Tabungan pendidikan sendiri adalah produk tabungan yang baru bisa ditarik dananya sesuai dengan masa kontrak.
Konsepnya mirip dengan tabungan rencana, dimana kamu menyetor sejumlah dana ke rekening tabungan pendidikan, untuk kemudian dalam jangka waktu tertentu dananya baru bisa digunakan. Umumnya, tabungan pendidikan memiliki jangka waktu minimal 2 tahun.
Selama masih dalam jangka waktu, kamu tidak bisa menariknya. Pun terpaksa harus menggunakannya, kamu akan dikenakan penalti berupa biaya administrasi yang besaran biayanya bervariasi. Tergantung dari kebijakan masing-masing bank.
Nah berikut merupakan 4 alasan untuk kamu segera membuka tabungan pendidikan anak. Simak yuk
1. Dana lebih aman
Berbeda dengan jenis tabungan biasa dimana kamu bisa dengan mudah melakukan penarikan dana atau pemindahan dana lewat ATM. Dalam tabungan rencana pendidikan, tujuan pengumpulan dana bisa dilakukan tanpa hambatan, karena jenis tabungan tersebut tidak menyediakan kartu ATM ataupun mobile banking.
Namun kamu tetap bisa memantau besaran dana yang sudah terkumpul lewat laporan bulanan. Beberapa bank memberikan laporan tabungan pendidikan setiap bulannya lewat surat elektronik, tetapi ada juga yang memiilki layanan untuk melihat saldo tabungan rencana lewat mobile banking.
Semua bentuk tabungan, termasuk didalamnya tabungan pendidikan, biasanya dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpnan (LPS). Hal itu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang LPS, disitu disebutkan LPS menjamin simpanan dana nasabah seperti Giro, Deposito, Tabungan, Serifikat Deposito atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.
(Baca juga: Harga Properti Susut Saat Pandemi. Buat yang Mau Beli Rumah Pertama, Perhatikan Hal Ini)
2. Dilengkapi dengan Asuransi Pendidikan
Karena sifatnya jangka panjang, dengan jangka waktu yang mungkin bisa mencapai 15 tahun, produk tabungan pendidikan biasanya juga dilengkapi dengan asuransi pendidikan. Maklum, saat anak masih berusia 1 tahun, sudah banyak nasabah yang mulai memikirkan tentang tabungan pendidikan.
Nah sebagai bentuk mitigasinya, pihak bank melengkapinya dengan asuransi pendidikan. Namun 2 hal tersebut adalah produk yang berbeda. Dengan adanya asuransi pendidikan, jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan kepada pemberi dana, penerima manfaat dalam hal ini anak akan tetap bisa mendapatkan dana pendidikan.
Dengan begitu, rencana untuk memberikan pendidikan kepada anak bisa tetap terlaksana meskipun pemberi dana mengalami hal yang tidak diinginkan.
3. Tingkatkan alokasi dananya setiap tahun
Seperti diketahui, biaya pendidikan mengalami kenaikan sekitar 10% hingga 20% per tahunnya. Oleh karena itu, jika kamu menggunakan sistem autodebit dengan jumlah yang sama setiap tahunnya, kamu akan kesulitan untuk mengejar target jangka panjangnya.
Paling tidak buatlah kenaikan setoran setiap tahunnya sekitar 10%. Misal, kamu memiliki setoran tetap dalam tabungan pendidikan pada tahun pertama Rp500 ribu, maka di tahun kedua, ubah skemanya menjadi Rp550 ribu per bulan atau Rp600 ribu per bulan.
Dengan begitu, kamu sudah memasukkan variabel peningkatan biaya pendidikan yang terjadi setiap tahunnya. Sehingga saat dibutuhkan nanti, dana tersebut bisa dimanfaatkan dengan maksimal untuk mencukupi kebutuhan pendidikan anak.
Lebih baik lagi jika kamu juga ikut membenamkan dana di produk investasi. Imbal hasil investasi seperti reksa dana ataupun logam mulia, memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi dibanding tabungan.
Namun dalam instrumen investasi terdapa risiko yang harus kamu tanggung. Maka alangkah baiknya jika kamu memiliki keduanya, tabungan pendidikan yang memiliki tingkat risiko lebih rendah dan juga produk investasi.
Mulailah sedari dini. Sehingga keuangan kamu tidak terbebani dengan rencana keuangan yang akan dicapai. Karena semakin cepat tabungan pendidikan disiapkan, semakin kecil juga setoran bulanan yang harus kamu bayarkan.
(Baca juga: Tanaman Hias Termahal di Indonesia)
Manfaatkan program cicilan biaya pendidikan
Kamu juga bisa memanfaatkan layanan keuangan lainnya untuk mencukupi biaya pendidikan anak. Terdapat program cicilan biaya pendidikan dari Pintek.id yang bisa kamu gunakan untuk membayar uang pangkal ataupun uang masuk sekolah anak.
Plafon yang bisa digunakan mulai dari Rp2 juta hingga Rp300 juta, tergantung berapa besaran dana yang dibutuhkan. Seperti namanya, layanan tersebut bisa kamu cicilan dalam jangka waktu tertentu, mulai dari 30 hari hingga maksimal 24 bulan alias 2 tahun.
Ajukan segera di Finpedia untuk mendapatkan layanan tersebut. Sehingga mimpi untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuk buah hati bisa tetap terlaksana dengan lancar.