Mansurmology, Kebetulan atau kebisaan ?

Posted: 23 Nov 2020from: EditorLast updated : 18 Sep 2021

Belum lama ini, nama Ustadz Yusuf Mansur ramai diperbincangkan di dunia investasi. Pendakwah sekaligus pengusaha itu beberapa kali memberikan rekomendasi saham lewat akun instagramnya, dan hasilnya, saham-saham tersebut terbang ke angka yang lumayan tinggi. Karena hal itu pula, pelaku pasar memberikan istilah mansurmology atau mansur effect. Namun apakah itu murni karena kebetulan, atau memang kebisaan Yusuf Mansur dalam melihat segala aspek dalam pergerakan saham?


Membincang investasi, nama Yusuf Mansur bukanlah nama asing di dunia yang penuh risiko ini. Dia memiliki Paytren Aset Manajemen, yakni manajer investasi syariah pertama di Indonsia yang sudah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak Oktober 2017.


Ramai diberitakan bahwa Yusuf Mansur ingin membeli salah satu bank syariah di Indonesia, Bank Mualamat. Namun kabar tersebut menguap begitu saja, investor yang dibawanya pun tidak lagi terlihat minat untuk mengakuisisi bank syariah pertama di Indonesia itu.


Pilihan akhirnya jatuh pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk (BRIS) yang mencatatkan saham perdananya pada 2018 lalu. Yusuf Mansur masuk dan membeli saham BRIS secara pribadi melalui Paytren Aset Manajemen dan Kopindo Berjamaah lewat IPO.


Saat itu harga saham Yusuf Mansur membeli saham BRIS di harga Rp510 per lembar saham. Sekarang harga saham BRIS terus meroket, apalagi setelah ditetapkan sebagai surviving entity bank syariah, alias bank induk dalam penggabungan bank syariah milik BUMN. Pada perdagangan hari ini saham BRI Syariah sudah berada di angka Rp1.350 per lembar saham.


Bahkan harga saham BRIS sempat menyentuh level Rp1.690 per lembar saham. Sudah terlihat berapa keuntungan yang didapat Ustadz Yusuf Mansur. Lewat Kopindo, pria kelahiran 1979 itu memborong saham BRIS sebanyak 5,09 juta lembar saham atau sekitar Rp2,58 miliar.


Dengan harga perdagangan hari ini saja, harga saham BRIS yang dimiliki Yusuf Mansur sudah mencapai Rp6,87 miliar. Artinya terdapat keuntungan selama hampir 3 tahun sebesar Rp4,29 miliar.


(Baca juga: Intip Penghasilan Youtuber Yuk. Nilainya Fantastis!)


Saham Tempo


TIdak berhenti sampai disitu, Yusuf Mansur melalui Paytren juga membeli saham PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) sebanyak 5% pada 2018 atau sekitar Rp27,3 miliar. Hal itu disandarkan pada jumlah pembaca Tempo yang terus mengalami peningkatan setiap bulannya.


Di akun Instagramnya, Yusuf Mansur juga sempat mengajak untuk membeli saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) untuk menutupi kerugian dan membayar utangnya. Namun anehnya, ketika ajakan tersebut diserukan pada 7 November lalu, saham GIAA pada tanggal 9 November atau 2 hari berselang berhasil naik 6,61%.


Sepekan berselang, Ustadz yang memiliki segudang investasi itu memberikan perhatiannya pada saham infrastruktur. Entah terjadi secara kebetulan atau tidak, saham yang berada pada sektor tersebut juga berhasil terkerek naik.


Apakah kebetulan?


Lantas apakah hal itu hanya kebetulan semata? Tampaknya tidak, pasalnya Yusuf Mansur selain sebagai penceramah, dia juga diketahui memiliki banyak portofolio investasi. Sebelum sukses seperti sekarang, dia juga pernah terbentur aturan hukum lantaran kurangnya informasi yang didapatnya kala itu,


Seperti dalam aksi crowdfunding yang dilakukannya pada tahun 2012 lalu. Kala itu Yusuf Mansur melakukan penggalanan dana untuk bisnis properti. Hasilnya cukup baik, ada 2.020 investor yang masuk dalam aksi tersebut.


Tidak main-main, Yusuf Mansur juga ikut menggandeng Hotel Horison sebagai operator hotelnya kelak. Setiap investor membayar Rp12 juta untuk ikut dalam investasi tersebut. Tetapi akhirnya hal itu dihentikan oleh OJK, lantaran tidak memiliki izin. Dengan terus memperdalam ilmu, akhirnya Yusuf Mansur berhasil memiliki usaha yang legal lewat Paytren Aset Manajemen.


(Baca juga: Ini Fitur Kartu Kredit yang Jarang Diketahui Banyak Orang)


Ilmu adalah Investasi


Ilmu sendiri adalah investasi yang bisa digunakan untuk menambah aset di kemudian hari. Oleh karena itu, pendidikan merupakan harga mati untuk bisa meraih masa depan.


Kamu yang ingin mencetak masa depan gemilang, terus naiki tangga pendidikan dari sekarang. Urusan biaya tidak perlu bingung. Kamu bisa memanfaatkan cicilan biaya pendidikan dari Pintek untuk mencukupinya.


Mulai dari pendidikan tambahan seperti kursus ataupun workshop, hingga pendidikan lanjutan untuk tingka S1 dan magister. Total dana pendidikan yang bisa kamu dapatkan mencapai maksimal Rp300 juta, jadi kuliah di kampus favorit juga bukan hanya mimpi. Ajukan sekarang di Finpedia.