Sudah Kaya, Masih Butuh Perencanaan Keuangan Tidak?
Perencanaan keuangan diperlukan untuk menata kondisi keuangan seseorang. Tujuannya adalah agar arus uang masuk dan keluar bisa dibelanjakan dengan tepat dan cermat. Jika sudah begitu, biasanya kekayaan akan tercipta. JIka sudah begitu, apakah perencanaan keuangan masih diperlukan?
Banyak orang memandang bahwa perencanaan keuangan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang berduit saja atau orang-orang yang memiliki uang berlebih. Maklum, bagi masyarakat miskin, yang ada di pikiran adalah, apa yang mau direncanakan, lha uangnya saja tidak ada.
Sah-sah saja memiliki pikiran seperti itu, tetapi tanpa disadari pandangan tersebut malah membuat diri kita tidak maju. Karena pada dasarnya, setiap orang memilki pos uang masuk dan pos uang keluar, yang membedakan adalah jumlahnya.
Perencanaan keuangan bagi orang kaya
Bagi yang sudah mampu hidup berlebih, perencanaan keuangan tetap harus dilakukan untuk menjaga jumlah kekayaannya tidak terus berkurang dan akhirnya habis. Lihat saja orang-orang sukses yang menduduki posisi sebagai orang terkaya di Indonesia.
Seperti Chairul Tanjung misalnya, Bos CT Corp itu memiliki banyak kantung uang yang sudah disiapkan untuk masing-masing kebutuhan. Melansir data Forbes, Chairul Tanjung yang memilki julukan “Anak Singkong” itu, pada April lalu jumlah kekayaan bersihnya mencapai USD3,7 miliar atau sekitar Rp54 triliun.
Jumlah yang tidak sedikit itu dikelola dengan baik di beberapa sektor usaha dan saluran investasi. Lihat saja, Chairul Tanjung memiliki 11 tanah yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia dan Singapura senilai Rp445,97 miliar.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), dia juga memilki logam mulia dan batu mulia masing-masing senilai Rp1,6 miliar dan Rp14,8 miliar.
Chairul Tanjung juga diketahui memiliki Surat Berharga yang angkanya mencapai Rp7,2 triliun. Jadi meskipun kamu sudah merasa kaya, bukan berarti boleh mengendurkan kondisi keuangan.
Jaga semuanya tetap berada pada posisinya masing-masing. Sehingga berapapun penghasilan kamu, jumlah pengeluarannya tidak akan meningkat. Dengan begitu, kamu bisa menambah porsi investasi ataupun memulai bisnis.
Chairul Tanjung dengan jumlah kekayaannya, mungkin saja memiliki ahli perencana keuangan yang mampu mengelola dan mengembangkan aset yang dimilikinya. Tetapi jangan lupa, sebelum dia menduduki posisi orang ke 5 terkaya di Indonesia, Chairul Tanjung memulai semuanya secara mandiri, dimana pada saat masih duduk di bangku kuliah, Ayah dari Putri Tanjung itu sudah memiliki kemampuan untuk membaca peluang bisnis jasa fotokopi.
Perencanaan Keuangan bagi yang ingin kaya
Tidak ada yang salah dengan membuat perencanaan keuangan. Malahan, aktivitas tersebut mampu membuat kondiisi finansial bertambah kuat. Jangan dengar omongan orang lain yang mengatakan, perhitungan atau terlampau keras pada diri sendiri lah.
Ingat, kamu sendiri yang menentukan bagaimana nasib kedepannya. Nah berikut merupakan tips mudah membuat keuangan kamu menjadi terencana. Simak yuk.
1. Rajin mencatat
Proses pencatatan disini bukan hanya untuk uang masuk alias gaji kamu saja. Melainkan uang keluar seperti belanja bulanan, pembayaran cicilan, uang jajan anak sampai biaya untuk “ngopi” juga perlu dicatat dengan detail.
Tujuannya adalah agar kamu bisa melihat berapa sebenarnya kebutuhan bulanan yang harus disiapkan. Sehingga, terlihat juga dana yang bisa ditabung dan di investasikan
Selain itu, dengan rajin mencatat, kamu juga bisa menjaga arus pengeluaran menjadi tetap. Tidak berubah seiring dengan kenaikan penghasilan.
2. Siapkan dana tabungan di awal
Setelah menghitung semua kebutuhan pokok, sisihkan 10% atau 20% dari total penghasilan sebagai dana tabungan. Jadi akan langsung terlihat berapa sebenarnya dana tersisa yang bisa kamu habskan untuk berbuat konsumtif.
Kebutuhan pokok yang dimaksud adalah, beban tagihan bulanan, listrik, telepon, belanja bulanan, uang sekolah anak dan hal mendasar lainnya. Jangan masukkan kebutuhan dana untuk kongkow di cafe sebagai pengeluaran pokok.
Karena hal itu hanya akan menggerus dana tabungan kamu saja. Dana untuk ngopi merupakan dana sekunder yang tidak harus dikeluarkan setiap bulan.
3. Paksakan untuk membeli produk investasi
JIka dana tabungan sudah aman, maka kamu perlu membeli produk investasi. Ada banyak produk yang bisa dimanfaakan untuk berinvestasi. Investasi penting, karena pada akhirnya dapat menambah aset yang kamu miliki.
Investasi bersifat jangka panjang, berbeda dengan tabungan yang sewaktu-waktu bisa kamu gunakan dengan kartu ATM ataupun mobile banking.
Kamu bisa membeli produk investasi seperti reksa dana, logam mulia, surat berharga, saham ataupun jenis investasi lainnya yang menurut kamu mampu memberikan keuntungan terbaik.
Masing-masing instrumen investasi memilki karakteristi yang berbeda. Selain itu, penting juga untuk memahami prinsip dasar investasi, yakni high risk high return. JIka kamu menginginkan keuntungan yang besar, maka risikonya juga besar.
4. Mulai usaha
Kamu juga perlu memikirkan untuk memilki usaha mandiri. Hal itu penting agar kamu senantiasa memiliki dana darurat yang bisa digunakan dalam keadaan terdesak.
Karena baru memulai, lakukan dengan skala terkecil yang bisa kamu kelola. Modalnya jangan gunakan tabungan ya, karena dana tabungan merupakan salah satu bentuk dana darurat yang siap ditarik kapan saja.
Kamu bisa menggunakan pinjaman modal usaha dari EasyCash untuk memulai usaha. Prosesnya cepat, sehingga kamu bisa lebih fokus mempersiapkan kebutuhan usaha yang akan dijalankan.
Ajukan langsung di Finpedia.id untuk mewjudkan semua mimpimu.Kamu juga bisa mendapatkan kartu kredit dengan penawaran menarik di Finpedia