Tips Mengelola Modal untuk Kamu Pebisnis Mula. Pakai Finplus Untuk Tambahan Modal

Posted: 19 Nov 2020from: EditorLast updated : 3 Jun 2021

Adanya pandemi membuat masing-masing dari kita berpikir cukup kencang untuk menambah penghasilan tambahan. Betapa tidak, banyak perusahaan yang mengencangkan ikat pinggang demi keberlangsungan usahanya. Alhasil pemotongan upah ataupun pemutusan hubungan kerja (PHK) ditempuh. Untuk mengompensasi hal tersebut, banyak orang akhirnya memulai usaha demi ketahanan ekonomi keluarga.


Membincang usaha, poin penting yang harus dicapai untuk menjaga keberlangsungannya adalah lewat pengelolaan modal. Jangan sampai, karena terlalu hanyut akan semangat memulai usaha, kamu jadi menggelontorkan semua uang yang dimiliki untuk modal usaha.


Nanti ketika rencana tidak berjalan mulus, kamu jadi tidak memiliki dana talangan yang cukup untuk menjaga nafas usaha kamu. Nah berikut merupakan tips mengelola modal untuk kamu pebisnis mula.


1. Jangan gunakan dana pribadi


Sebagai pebisnis mula, semangat untuk bisa segera menghasilkan untung masih sangat kencang. Banyak ide yang ingin segera di tuangkan agar bisnis berjalan sesuai harapan. Tetapi kadang, rencana tidak bisa berjalan sesuai harapan. Ada beberapa faktor eksternal yang tidak bisa kamu prediksi dan hal itu ada di luar kuasa kamu.


Itu mengapa, pengelolaan modal usaha menjadi penting. Tips mengelola modal untuk pebisnis mula yang perlu dilakukan pertama kali adalah jangan menggunakan dana pribadi.


Hal itu penting agar kamu bisa disiplin sedari awal. Dengan begitu, dana pribadi kamu juga tidak tercampur dengan modal usaha. Tujuannya adalah agar saat terjadi hal yang tidak diinginkan, kamu masih memiliki cukup dana untuk menyambung nafas usaha.


Kamu bisa mendapatkan modal usaha dari lembaga keuangan yang kamu percayai. Mulai dari bank ataupun lembaga pinjaman online.


Dua-duanya juga bisa kamu manfaatkan. Misalnya pinjaman bank untuk hal yang sifatnya jangka panjang seperti untuk membayar uang sewa lokasi ataupun untuk membeli peralatan usaha.


Sedangkan pinjaman online bisa kamu gunakan untuk hal yang sifatnya jangka pendek, seperti untuk membeli bahan baku dan gaji karyawan. Tetapi disarankan untuk membuka satu lubang pinjaman. Agar kamu bisa lebih leluasa memonior dana pinjaman kamu.


(Baca juga: Menilik Perbedaan Ponzi dan MLM yang Lagi Happening)


2. Buat rencana bisnis


Rencana bisnis penting untuk membuat budgeting bisnis. Dalam rencana bisnis terdapat besaran berapa sebetulnya kebutuhan modal yang kamu butuhkan. Mulai dari sewa tempat per tahun, kebutuhan peralatan usaha, gaji karyawan, bahan baku dan hal sebagainya.


Adanya rencana bisnis juga bakal membuat kamu menjadi lebih sistematis dalam mengeluarkan uang. Kamu jadi memiliki rencana keuangan pasti. Sehingga, kamu bisa menghitung return of investment (ROI) dengan benar.


Berapa lama target balik modal dan sampai kapan usaha kamu membutuhkan modal tambahan. Dalam rencana bisnis juga tergambar, berapa banyak penjualan yang harus dikejar agar modal tidak selalu tergerus


3. Buat inventori barang


Persediaan barang, entah itu bahan baku atau apapun bentuknya harus dijaga di angka yang seimbang dengan penjualan. Jangan sampai kamu banyak melakukan stok bahan baku, sementara penjualan masih sulit untuk didongkrak.


Hal itu akan membuat modal kamu tergerus cukup banyak. Tetapi di sisi lain, persediaan yang sedikit juga akan sulit memenuhi permintaan yang tiba-tiba melonjak.


Jadi kamu harus bisa melakukan proyeksi berapa jumlah bahan baku yang bisa disimpan, dikaitkan dengan target penjualan. Karena banyak pebisnis mula yang justru banyak menimbun bahan baku karena tegiur akan harganya yang masih murah.


Padahal hal itu akan menganggu pengelolaan modal usaha kamu dalam jangka panjang. Ditambah, bahan baku memiliki jangka pemakaian, jika masuk dalam masa kedaluwarsa, akhirnya akan menjadi kerugian.


Pintar dalam mengelola keuangan merupakan hal utama dalam menjalankan bisnis. Kamu tidak boleh terlena akan murahnya harga barang yang sebenarnya akan membuat keuangan kamu menipis.


(Baca juga: Sambil WFH, Jajal Budidaya Ikan Dalam Ember Yuk. Modalnya Pakai EasyCash)


4. Buat rencana modal kerja


Hal - hal yang masuk dalam variabel modal kerja adalah aset lancar seperti uang tunai, persediaan barang, persediaan dana, piutang kemudian bagi dengan aktiva lancar yang berasal dari pembayaran cicilan jangka panjang seperti utang dan sebagainya.


Hitung rasionya, jika lebih dari satu, maka modal kerja kamu sudah cukup baik untuk mengembangkan usaha. Tetapi jika kurang dari 1, modal kerja kamu sangat tipis.


Kamu membutuhkan modal kerja tambahan. Kamu bisa mendapatkannya di Finpedia. Disana terdapat banyak lembaga keuangan digital yang bisa memberikan kemudahan modal usaha.


Seperti Finplus, lembaga keuangan digital itu menawarkan suku bunga mulai dari 0,4%, Kamu bisa mengajukannya untuk memperkuat modal usaha. Tetapi sebelumnya, hitung dengan benar berapa kebutuhan bisnis kamu. JIka kamu bisa mengelola modal usaha dengan baik, biasanya usaha juga bisa berkembang menjadi lebih baik lagi.