XL Axiata – Smartfren, Akan segera Merger?

Posted: 10 Okt 2024from: EditorLast updated : 10 Okt 2024

Kabar terbaru dari dunia telekomunikasi Indonesia, XL Axiata dan Smartfren dikabarkan berencana untuk melakukan merger dalam waktu dekat. Keduanya merupakan dua pemain besar di industri ini, dengan XL Axiata sebagai operator terbesar ketiga di Indonesia yang memiliki 58 juta pelanggan, dan Smartfren di posisi keempat dengan 32 juta pelanggan.


Jika rencana ini berhasil, merger tersebut akan menciptakan entitas baru bernama MergeCo dengan nilai sekitar US$3,45 miliar atau sekitar Rp55,65 triliun. Wow, angka yang fantastis, bukan?


Pada pertengahan Mei 2024 lalu, Axiata Group Berhad dan Sinar Mas Group, yang mengendalikan XL Axiata dan Smartfren, resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) sebagai langkah awal keseriusan mereka.


Manajemen XL Axiata mengungkapkan bahwa tujuan merger adalah untuk memperkuat layanan telekomunikasi di Indonesia dengan memanfaatkan skala, kompetensi, dan keahlian dari kedua perusahaan. Axiata percaya MergeCo akan memiliki kelincahan strategis dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, bisnis, dan sektor publik di Indonesia.


Lantas, seperti apa perkembangan merger Smartfren XL Axiata ini? Simak artikel berikut ini sebagaimana dirangkum Finpedia dari berbagai sumber.

 


 

Memasuki Tahap Baru



Pada Juni 2024, proses merger antara PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dilaporkan telah mencapai babak baru, yaitu tahap uji tuntas atau due diligence. Namun, belum ada kepastian mengenai perusahaan mana yang akan tetap terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


Menurut laman CNBC Indonesia, tahap uji tuntas ini umumnya memakan waktu sekitar tiga bulan, namun bisa juga diselesaikan lebih cepat. Pada tahap ini, XL Axiata dan Smartfren akan mengevaluasi seluruh aspek yang terlibat dalam merger, mulai dari komersial dan finansial hingga teknologi seperti menara dan spektrum.


Group Chief Financial Officer Axiata, Nik Rizal Kamil, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan berbagai dokumen yang diperlukan secara paralel. Selain itu, XL Axiata dan Smartfren juga tengah melakukan negosiasi untuk mempercepat proses merger.

Nik berharap pemerintah sudah siap untuk mendukung proses merger ini agar integrasi antara XL Axiata dan Smartfren dapat berlangsung lebih cepat.


“Seperti IOH yang memakan waktu 13-14 bulan untuk urusan regulasi. Itu adalah merger terbesar pertama. Untuk kasus kami yang kedua ini, kami berharap regulasi lebih memahami apa saja yang perlu ditinjau dan didiskusikan dengan mempertimbangkan kepentingan Axiata dan Sinarmas,” jelas Nik.

 



Proses Merger Ditargetkan Selesai pada Akhir 2024



Dengan berbagai tahapan uji tuntas yang saat ini sedang berlangsung, Axiata Berhad Group menargetkan proses merger antara Smartfren dan XL Axiata dapat diselesaikan pada akhir 2024.


CEO Axiata Group, Vivek Sood, menyatakan optimisme terkait penggabungan XL dan Smartfren. Menurutnya, proses merger membutuhkan waktu agar kedua perusahaan dapat memahami calon mitra mereka dengan baik.


“Kami masih perlu membahas detail terkait pihak-pihak yang terlibat, seperti struktur kerja, nilai, sinergi, dan lainnya. Ini adalah tahap yang sedang kami jalani, termasuk uji tuntas untuk mempersiapkan struktur organisasi,” ujar Sood, dikutip dari laman The Star.


"Seiring kemajuan yang dicapai, kami semakin dekat dengan penandatanganan perjanjian definitif atas transaksi ini. Kami akan memberikan informasi lebih lanjut dalam waktu dekat," tambahnya.

 


 

Hasil Merger Diproyeksikan Bernilai US$3,5 Miliar



Berdasarkan laporan dari laman Kompas, penggabungan antara XL Axiata dan Smartfren yang akan membentuk entitas baru, MergeCo, diperkirakan bernilai US$3,45 miliar (sekitar Rp55,65 triliun), dengan jumlah pelanggan yang diproyeksikan mencapai 100 juta.

Saat ini, XL Axiata memiliki kapitalisasi pasar sekitar US$2,12 miliar atau Rp33,71 triliun, sementara Smartfren memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$1,33 miliar atau Rp21,15 triliun.


Merger dua perusahaan telekomunikasi ini diprediksi akan melibatkan kesepakatan yang mencakup pembayaran tunai dan saham. Kesepakatan tersebut kemungkinan akan tercapai dalam beberapa bulan mendatang.

 

 

 

Penentuan Nama Entitas Baru



Nama entitas baru hasil merger antara Smartfren dan XL Axiata masih belum diputuskan. Penentuan nama ini akan dibahas lebih lanjut setelah tahap due diligence selesai.


"Setelah due diligence selesai, kami akan meninjau struktur yang akan digunakan dan menentukan apakah akan menjadi perusahaan baru atau salah satu dari perusahaan tersebut akan diintegrasikan ke dalam yang lain. Namun, saat ini masih terlalu dini untuk menentukan," jelas Nik Rizal Kamil dalam media briefing yang diadakan pada Juni 2024.