Pilih Mana, Smart Working atau Hard Working ?
Dalam dunia pekerjaan terdapat dua istilah yang sampai sekarang masih menuai banyak pro kontra. Yakni istilah smart working alias bekerja pintar dan hard working yang berarti bekerja keras. Kalau kamu sebagai pekerja pilih yang mana?
Hard working alias bekerja keras kerap diasosiasikan dengan bekerja terus sampai lupa waktu, lupa makan hingga lupa segalanya. Bahkan bagi sebagian generasi Z, yakni mereka yang lahir pada rentang tahun 1995 sampai 2010, istilah hard working dinilai sudah usang, tidak tepat lagi digunakan dalam dunia pekerjaan yang serba cepat seperti sekarang.
(Baca juga: Ini 5 Raja Terkaya di Dunia)
Hard working
Hard working dapat didefinisikan sebagai kegiatan menyelesaikan pekerjaan dengan tenaga yang ekstra. Jenis pekerjaan yang dilakukan tidak melulu mengandalkan fisik, bisa juga pekerja kantoran yang menggunakan segala daya upayanya untuk menyelesaikan pekerjaan yang mnnumpuk.
Bagi generasi kekinian, istilah hard working mulai dijauhi lantaran mengekang kebebasan. Pasalnya mereka harus menghabiskan banyak waktu di kantor untuk menyelsaikan pekerjaan dengan tepat waktu.
Istilah hardworking kerap diasosiasikan dengan pola pekerjaan micro managing dan juga multitasking. Ya meskipun ada pandangan yang mengatakan bahwa seseorang yang mampu melakukan pekerjaan secara multitasking memiliki keseimbangan yang baik.
Namun faktanya, adanya pekerjaan multitasking memperlihatkan bahwa load pekerjaan yang diterimanya sudah sangat banyak, alias melebihi kemampuan hariannya. Alhasil orang tersebut harus melakukan pekerjaan secara multitasking demi mengejar pekerjaannya selesai tepat waktu.
Tak jarang karyawan tersebut juga harus bekerja lembur untuk pekerjaannya. Hal semacam itu akhirnya menjadi kultur di perusahaan dan dianggap sebagai hal yang wajar. Alhasil waktu bersama keluarga menjadi semakin berkurang.
Kamu menjadi semakin sibuk dengan urusan kantor hingga kadang menganggapnya bahwa pola pekerjaan seperti itu juga harus dijalani demi keluarga.
Padahal pemerintah sendiri beberapa waktu yang lalu sempat mengatakan penting bagi pekerja untuk meluangkan lebih banyak waktu bersama keluarga. Tujuannya adalah agar pekerjaan menjadi lebih produktif dan juga efektif.
Bagi yang menjalankan pekerjaan secara micro managing juga harus bekerja keras untuk bisa memastikan pekerjaan timnya berjalan dengan baik. Padahal dengan asas kepercayaan dan the right man on the right place, bisa membuat hal-hal seperti itu menjadi lebih baik.
Tetapi tdak salah juga untuk bekerja keras, karena memang ada jenis pekerjaan yang memiliki pola pekerjaan seperti itu. Kunci agar bisa terhindar dari praktik seperti itu adalah manajemen waktu dan juga pekerjaan.
Disini titik beratnya adalah proses, bukan pada hasil. Tetapi buat kamu yang terbiasa menjalankan pola pekerjaan seperti itu pada akhirnya akan membantu kamu untuk memiliki kemampuan lebih. Karena kamu sudah terbiasa melakukan pekerjaan secara bersamaan.
(Baca juga: Ini Peraturan Pertama Dalam Usaha. Mulai Dulu!)
Smart working
Nah istilah smart workingmasif digunakan setelah hadirnya teknologi yang mampu membantu pekerjaan manusia. Hadirnya industri fintech dan juga perusahaan rintisan lainnya juga membuat pekerjaan dituntut menjadi se-efisien mungkin.
Istilah remote working atau mobile work menjadi hal yang lazim dilakukan. Disini setiap pekerja dituntut dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik tanpa harus banyak menghabiskan banyak waktu dikantor.
Sisa waktu yang dimiliki bisa digunakan untuk membangun kemampuan diri atau untuk mengembangkan keahlian lainnya. Kebanyakan yang menggunakan sistem kerja seperti ini adalah orang yang sudah memilki pengalaman di bidangnya dan mampu mengukur waktu pengerjaan dari pekerjaannya sendiri.
Sehingga semuanya bisa berjalan efektif dan efisien. Produktifitas dan manajemen waktu adalah kunci untuk bisa menjalankan sistem kerja seperti ini. Kamu juga harus memilki tanggung jawab lebih dan inisitatif tinggi.
Nah apapun itu sistem pekerjaan yang kamu lakukan, kamu harus tetap memperhatikan kesehatan tubuh. Mulai dari makan makanan yang bergizi, berolahraga dan tetap memiliki waktu luang untuk berinteraksi adalah kunci agar kehidupanmu bisa seimbang.
Istilahnya, work life balance. Jangan juga lupa untuk memberikan apresiasi kepada diri sendiri ketika sudah menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Kamu bisa membeli barang yang selama ini kamu impikan atau pergi berlibur dengan memanfaatkan cuti yang tersisa.
Agar semuanya menjadi lebih hemat dan kamu juga masuk dalam kategori smart shopping, kamu bisa menggunakan kartu kredit dari Citibank untuk memenuhi ragam keinginan kamu. Manfaatkan program poin yang bisa ditukarkan untuk tiket penerbangan atau potongan harga di merchant favorit. Ajukan sekarang di Finpedia agar kamu bisa segera mendapatkan pengalaman menyenangkan berbelanja dengan kartu kredit dari Citibank.