Menilik Isu Penggabungan 2 Perusahaan Pemilik Super Apps
Dua perusahaan jasa transportasi berbasis online, Grab dan Gojek dikabarkan bakal merger dalam beberapa waktu mendatang. Masing-masing pemilik aplikasi super alias super apps itu bahkan dikabarkan sudah membuat kemajuan untuk mminimalisir adanya perbedaan pandangan dari masing-masing pihak. Jika aksi penggabungan alias merger benar terjadi, maka valuasi perusahaan hasil merger akan meningkat signifikan menjadi USD24 miliar.
Melansir Bloomberg, dua perusahaan rintisan tersebut telah mempersempit perbedaan pendapat diantara keduanya. Meskipun sampai saat ini masih terdapat beberapa bagian dari perjanjian yang dinegosasikan, tetapi kedua perusahaan sedang mengerjakan detail akhir dari proses penggabungan tersebut.
Masih melansir sumber yang sama, salah satu pendiri Grab, Anthony Tan dikabarkan akan menjadi CEO dari entitas gabungan, sementara eksekutif Gojek akan menjalankan bisnis gabungan baru di Indonesia dengan merek Gojek.
Sampai dengan saat ini, baik Gojek maupun Grab memimpin pasar untuk bisnis jasa transportasi online. Bisnis dompet digital keduanya juga sudah semakin moncer. Gojek dengan aplikasi Gopay-nya mampu menguasai pangsa pasar.
Berdasarkan hasil riset Iprice, Gopay menjadi aplikasi dompet digital yang dipilih bagi pengguna baru. Selain itu, meskipun program promo baik itu cashback maupu diskon potongan harga sudah semakin jarang ditemui, pengguna Gopay masih tetap menggunakannya sebagai alat transaksi harian.
Artinya loyalitas konsumen sudah terbentuk dengan baik sehingga, ada atau tidaknya promo tidak mengendurkan semangat konsumen untuk menggunakannya. Hal yang sama juga terjadi pada platform Ovo yang terdapat dalam aplikasi Grab.
(Baca juga: Ini 5 Orang Terkaya di Indonesia. Posisi ke 4 ada Bos Indomie)
Sudah ada di 8 negara
Aplikasi Grab sudah terdapat di 8 negara dengan valuasi mencapai USD14 miliar. Sedangkan Gojek yang notabene merupakan perusahaan asal Indonesia memiliki valuasi sekitar USD10 miliar dan telah hadir di Singapura, Filipina, Vietnam dan Thailand.
Jika proses merger berjalan lancar, maka akan muncul raksasa perusahaan internet baru di wilayah Asia Tenggara. Banyak dugaan yang menyebutkan bahwa aksi penggabungan dua entitas perusahaan tersebut di dorong oleh salah satu pemegang saham Grab Inc, Softbank yang mendorong kesepakatan saat mengunjungi Indonesia pada Januari lalu.
Untuk tandingi Shopeepay ?
Ada pandangan yang menyebutkan bahwa dorongan penggabungan dua super apps itu dimaksudkan untuk menandingi keperkasaan perusahaan e-commerce asal Singapura, Shopee. Ya, Shopee melalui platform dompet digitalnya, Shopee Pay berhasil mengalami peningkatan transaksi yang luar biasa.
Bahkan dilihat dari pangsa pasar nilai transaksinya, Shopeepay berhasil unggul atas dompet digital yang ada di Indonesia seperti Gopay, OVO, LinkAja dan DANA. Berdasarkan data perusahaan riset, IPsos, Shopeepay menguasai pangsa pasar sekitar 32% dari total transaksi dompet digital di Indonesia.
Hal itu terefleksi dalam nilai transaksi selama 3 bulan kebelakang, dimana Shoppepay menguasai 29% dari transaksi dompet digital di Indonesia. Tingkat kepuasan penggunanya juga menduduki peringkat teratas dengan angka 82%.
Shoppepay merupakan platform dompet digital millik Shopee yang merupakan entitas usaha dari Sea Ltd. Perjalanan Sea dari awal perusahaan rintisan menjadi perusahaan dengan valuasi mendekati hampir USD88 miliar membuat tantangan tersendiri bagi perusahaan yang juga menggunakan platform dompet digital.
(Baca juga: Usaha Makin Mudah dengan Pinjaman Instan)
Perjalanan masih panjang
Meskipun isu penggabungan dua perusahaan tersebut semakin santer, bukan berarti jalannya akan semakin mudah. Masih banyak hal yang harus diurus seperti izin dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan lembaga lainnya.
Pasalnya, sampai sekarang, perusahaan jasa transportasi online terbesar di Indonesia masih dipegang oleh dua perusahaan tersebut. Dikhawatirkan proses penggabungan Gojek maupun Grab akan menciptakan monopoli di sektor usaha tersebut.
Kamu sebagai pengguna dompet digital tentu sudah banyak dimanjakan oleh program diskon maupun kemudahaan transaksi dari masing-masing platform. Tetapi jangan lupa untuk selalu bijak dalam menggunakannya.
Jangan tergoda untuk membeli barang yang memang tidak kamu butuhkan. Atur keuanganmu sejak dini agar kamu bisa menuai hasil yang lebih baik di kemudian hari. Gunakan platform TMRW dari UOB agar kamu bisa mengatur transaksi kartu debut maupun kartu kredit. Ajukan sekarang di Finpedia.