Mengenal Sistem Kerja Bank dan Bagaimana Proses Bisnisnya
Sistem perbankan tanah air sudah berjalan sejak zaman kolonial. Adalah Bank Van Leening yang menjadi bank pertama dalam sejarah perbankan Indonesia. Dirikan pada tahun 1746, kemudian Nederlandsche Handel Maatschapij berdiri tahun 1824 dan banyak lagi bank yang bermunculan di tahun berikutnya. Kehadiran lembaga keuangan tersebut memiliki beberapa fungsi, seperti bank umum, bank tabungan, bank pembangunan dan bank sekunder.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, pemerintah terus melakukan pengembangan sekaligus penyederhanaan dalam sistem perbankan Indonesia. Melansir laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.
Berdasarkan undang-undang, struktur perbankan di Indonesia terdiri atas bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). meski begitu, terdapat beberapa perbedaan yang mencolok diantara keduanya, dimana BPR tidak dapat menerima simpanan berupa giro dan tidak dapat turut serta dalam lalu lintas pembayaran.
Selain itu, BPR juga tidak dapat melakukan kegiatan bisnis dalam valas dan jangkauan kegiatan operasionalnya sangat terbatas dibandingkan bank umum.
Namun secara prinsip, keduanya memiliki fungsi yang sama, yakni sebagai lembaga penyimpanan dana nasabah dan kemudian didistribusikan lagi sebagai dana kredit kepada nasabah lain yang membutuhkan.
(Baca juga: Debt to nature swap, Langkah yang bisa dilakukan Untuk Keluar dari Jerat Utang)
Cara bank mendapatkan dana
Bank memiliki produk tabungan untuk menghimpun dana masyarakat. Produk yang ditawarkan mulai dari tabungan, giro hingga deposito. Dari kacamata perbankan, dana yang berada di tabungan dikategorikan sebagai dana murah sedangkan untuk deposito masuk dalam kategori dana mahal.
Maksudnya adalah, dalam tabungan, suku bunga yang harus dibayarkan oleh bank lebih kecil dibandingkan suku bunga deposito. Itu mengapa, dalam istilah perbankan, tabungan dan giro diklasifikasikan sebagai instrumen dana murah dalam dana pihak ketiga (DPK).
Semakin banyak dana murah yang terkumpul, maka semakin besar profit yang bisa diterima oleh bank. Namun hubungan yang terjalin adalah hubungan yang saling menguntungkan diantara bank dan nasabah.
Bank juga memfasilitasi nasabahnya dengan memberikan layanan keuangan yang mudah dan juga cepat. Mulai dari untuk membangun infrastruktur keuangan digital seperti mobile banking, internet banking, membangun layanan automatic teller machine (ATM) di berbagai tempat, mendirikan kantor cabang dan fasilitas lainnya.
Selain itu, bank juga bisa memperoleh dana melalui dana pihak pertama (DPP), yakni sumber dana yang berasal dari modal awal pemegang saham, dana cadangan bank dari laba ditahan dan agio saham.
JIka bank mengalami kekeringan likuiditas atau sumber permodalan untuk menjalankan bisnisnya, bank juga bisa mendapatkan tambahan dari dana pihak kedua. Alternatif pendanaan ini biasanya digunakan saat bank sedang dalam keadaan terdesak untuk membiayai suatu transaksi.
Alternatif yang bisa digunakan adalah pinjaman dari Bank Indonesia, repurchase agreement (repo) dan pinjaman antar bank.
Bank mendapatkan keuntungan dari bunga kredit
Lalu bagaimana bank membiayai operasionalnya selama ini? Lembaga perbankan di Indonesia selain menghimpun dana juga bertugas untuk menyalurkannya ke masyarakat luas. Untuk itu, bank memberikan bunga sebagai kompensasi atas penyaluran dana.
Bunga yang diberikan dalam penyaluran kredit, lebih besar dari bunga tabungan maupun deposito. Hal itu bertujuan agar bank bisa membiayai operasionalnya.
Selain itu, bank juga mendapatkan keuntungan dari perdagangan valuta asing dan bisnis lainnya. Dari situ, Bank bisa memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat luas. Mulai dari membuka fasilitas kredit untuk perumahan, kredit pendidikan, kredit modal usaha dan banyak jenis kredit lainnya yang dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan akses permodalan.
Sehingga, proses pembangunan dapat berjalan dengan cepat dan terukur. Pembangunan bangsa ini juga tidak terlepas dari peran serta bank dalam memberikan pendanaan kepada perusahaan-perusahaan milik negara.
Jadi semakin banyak dana yang kamu tabung di bank, semakin cepat pula roda pembangunan negeri ini berputar. Kamu bisa pilih jenis tabungan yang paling cocok lewat Finpedia. Akses sekarang dan temukan produk keuangan yang cocok untuk kebutuhanmu.